Kasus Video Mesum Anak, Kemen PPPA Akan Surati Kedubes Rusia dan Kanada

Selasa, 16 Januari 2018 - 03:07 WIB
Kasus Video Mesum Anak,...
Kasus Video Mesum Anak, Kemen PPPA Akan Surati Kedubes Rusia dan Kanada
A A A
BANDUNG - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan menyurati Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia dan Kanada terkait indikasi keterlibatan jaringan internasional dari kedua negara dalam kasus pembuatan video mesum anak laki-laki di bawah umur dengan perempuan dewasa di Kota Bandung.

Selain itu, Kemen PPPA melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Bareskrim Polri untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas, termasuk menelusuri jaringan internasional dalam pembuatan dan menyebaran video mesum pedofilia itu.

“Kami tidak dapat bergerak sendiri dalam melindungi anak-anak dari segala macam bentuk kekerasan. Perlu sinergi bersama antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota/kabupaten dan provinsi untuk melibatkan masyarakat melalui gerakan perlindungan anak terpadu dan melakukan promosi-promosi preventif dalam keluarga,” ujar Menteri PPPA Yohana Yembise di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/1/2018).

Yohana meminta para pelaku diberi sanksi tegas, dijerat dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, karena telah mengeksploitasi anak dan menghancurkan masa depan mereka. Selain itu, mendorong penerapan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

“Kasus seperti ini bisa terjadi dimana dan kapan saja di Indonesia. Saya mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk kejahatan yang mengancam anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa,” jelas Yohana seusai rapat koordinasi bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jabar Netty Prasetyani Heryawan.

Sebelum rapat koordinasi, Menteri Yohana juga bertemu dengan anak-anak atau korban, Dn (9), Sp (11), dan Rd (9) di Kantor P2TP2A Jabar untuk mengetahui kondisi mereka setelah menjalani trauma healing. Dalam kesempatan itu, Yohana mengajak anak-anak bernyanyi bersama dengan para korban.

Yohana juga membicarakan tentang masa depan ketiga korban dengan mempersiapkan mereka dapat kembali bersekolah. "Jika sudah benar-benar pulih maka anak-anak akan dikembalikan kepada pihak keluarga, dengan pendampingan pemerintah daerah, yaitu PPA2TP2A bersama dinas sosial dan dinas pendidikan," tutur Yohana.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8896 seconds (0.1#10.140)