Asmat Darurat Kesehatan, Kodam Turunkan Tim Penanganan Cepat
A
A
A
TIMIKA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit memerintahkan jajarannya membentuk tim penanganan cepat menyikapi laporan tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) dimana puluhan anak meninggal di Asmat akibat gizi buruk dan wabah penyakit Campak. Tim diperintahkan untuk segera membuat posko penanganan bencana yang akan dipusatkan di Timika dan di Kabupaten Asmat.
"TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sudah bergerak membantu Pemda di lapangan sesuai perintah Panglima bahwa peranan kita kewilayahan membantu Pemda sesuai UU TNI No 34 termasuk membantu mengisi ruang-ruang kosong yg tidak mampu dan tidak tersentuh dikerjakan oleh Pemda akibat wabah Campak dan Gizi buruk demi Kemanusiaan," kata Kapendam XVII/Cenderwasih Kol Inf M Aidi Nubic dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (15/1/2018).
Hari ini, kata Kapendam, rencananya akan diterbangkan Hercules /A-1326 untuk misi Dukungan Tim Bhakti Kesehatan TNI dalam penanganan KLB wabah penyakit di Asmat. Tim yang terdiri 53 personel medis TNI dan dokter spesialis membawa 6 ton alat kesehatan. Selain itu dibawa juga sembako dan kebutuhan pokok warga yang tertimpa bencana akan memperkuat Tim kesehata Kodam XVII/Cenderawasih.
"Hari ini Senin 15 Januari 2018 Tim Kes Kodam XVII/Cenderawasih dipimpin langsung oleh Kakesdam Kol Ckm Bambang Cahyono. Berangkat dari Jayapura ke Timika. Sementara itu Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan beserta jajarannya telah lebih dahulu berada di Asmat untuk melaksanakan pendataan guna mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan Pemda setempat agar dapat ditentukan langkah-langkah yang tepat dalam penanganannya," timpal Kapendam.
Sebelumnya telah diterima laporan dari Kabupaten Asmat antara lain dari
Tim Distrik Pulau Tiga Wilayah Nakai
Dimana terdapat 63 anak terindikasi campak, di vaksinasi 110 anak, dirujuk ke RSUD empat anak sementara meninggal akibat campak empat anak.
Di Wilayah Kampung Ao tidak terdapat campak namun 93 anak divaksin, tidak ada gizi buruk, tidak ada meninggal. Untuk wilayah Kampung Kappi 3 anak mendapat pengobatan campak, 105 anak divaksin, sementara meninggal karena campak dua anak.
Wilayah Kampung As 28 anak mendapatkan pengobatan campak, 71 anak mendapat vaksinasi, meninggal karena campak 8 anak, dan seoranganak yang terkena gizi buruk dan campak.
Wilayah Kampung Atat mendapat pengobatan campak 53 anak, mendapat vaksin 108 anak, meninggal karena campak 23 anak, sedang dua anak terindikasi gizi buruk dan terkena campak.
Tim wilayah Distrik Jetsy dan Distrik Sirets.
Distrik Jetsy dilayani empat kampung. Total 320 anak mendapat pelayanan. Sakit campak dan diobati anak 112.
Distrik Sirets dilayani lima kampung. Total 732 anak yang mendapat pelayanan. Kena campak dan mendapat pengobatan 108 anak.
"Kodam XVII/Cenderawasih beserta seluruh jajarannya turut prihatin dan merasa terpanggil atas bencana kesehatan yang menimpa rakyat khususnya di Kabupaten Asmat. Pihaknya akan mengerahkan segala kemampuan Kodam untuk membatu mengatasi kesulitan rakyat di wilayahnya," kata Pangdam dalam arahanya kepada Tim Kesehatan Kodam.
"TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sudah bergerak membantu Pemda di lapangan sesuai perintah Panglima bahwa peranan kita kewilayahan membantu Pemda sesuai UU TNI No 34 termasuk membantu mengisi ruang-ruang kosong yg tidak mampu dan tidak tersentuh dikerjakan oleh Pemda akibat wabah Campak dan Gizi buruk demi Kemanusiaan," kata Kapendam XVII/Cenderwasih Kol Inf M Aidi Nubic dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (15/1/2018).
Hari ini, kata Kapendam, rencananya akan diterbangkan Hercules /A-1326 untuk misi Dukungan Tim Bhakti Kesehatan TNI dalam penanganan KLB wabah penyakit di Asmat. Tim yang terdiri 53 personel medis TNI dan dokter spesialis membawa 6 ton alat kesehatan. Selain itu dibawa juga sembako dan kebutuhan pokok warga yang tertimpa bencana akan memperkuat Tim kesehata Kodam XVII/Cenderawasih.
"Hari ini Senin 15 Januari 2018 Tim Kes Kodam XVII/Cenderawasih dipimpin langsung oleh Kakesdam Kol Ckm Bambang Cahyono. Berangkat dari Jayapura ke Timika. Sementara itu Danrem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan beserta jajarannya telah lebih dahulu berada di Asmat untuk melaksanakan pendataan guna mengumpulkan data dan berkoordinasi dengan Pemda setempat agar dapat ditentukan langkah-langkah yang tepat dalam penanganannya," timpal Kapendam.
Sebelumnya telah diterima laporan dari Kabupaten Asmat antara lain dari
Tim Distrik Pulau Tiga Wilayah Nakai
Dimana terdapat 63 anak terindikasi campak, di vaksinasi 110 anak, dirujuk ke RSUD empat anak sementara meninggal akibat campak empat anak.
Di Wilayah Kampung Ao tidak terdapat campak namun 93 anak divaksin, tidak ada gizi buruk, tidak ada meninggal. Untuk wilayah Kampung Kappi 3 anak mendapat pengobatan campak, 105 anak divaksin, sementara meninggal karena campak dua anak.
Wilayah Kampung As 28 anak mendapatkan pengobatan campak, 71 anak mendapat vaksinasi, meninggal karena campak 8 anak, dan seoranganak yang terkena gizi buruk dan campak.
Wilayah Kampung Atat mendapat pengobatan campak 53 anak, mendapat vaksin 108 anak, meninggal karena campak 23 anak, sedang dua anak terindikasi gizi buruk dan terkena campak.
Tim wilayah Distrik Jetsy dan Distrik Sirets.
Distrik Jetsy dilayani empat kampung. Total 320 anak mendapat pelayanan. Sakit campak dan diobati anak 112.
Distrik Sirets dilayani lima kampung. Total 732 anak yang mendapat pelayanan. Kena campak dan mendapat pengobatan 108 anak.
"Kodam XVII/Cenderawasih beserta seluruh jajarannya turut prihatin dan merasa terpanggil atas bencana kesehatan yang menimpa rakyat khususnya di Kabupaten Asmat. Pihaknya akan mengerahkan segala kemampuan Kodam untuk membatu mengatasi kesulitan rakyat di wilayahnya," kata Pangdam dalam arahanya kepada Tim Kesehatan Kodam.
(sms)