Tim Pemenangan Sudirman Said Gerilya ke Desa-desa
A
A
A
SEMARANG - Bakal calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said terus melakukan pendekatan untuk meraih simpati warga. Tim pemenangan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu bergerilya ke desa-desa dan membentuk majelis desa sebagai wadah komunikasi warga dan relawan.
"Pembentukan majelis desa terus mengalami peningkatan signifikan. Sampai pertengahan Januari, lebih dari 350 desa telah mendeklarasikan," kata Ketua Tim Perjuangan Merah Putih, Ali Khamdi, Jumat (12/1/2018).
Dia menambahkan, majelis desa juga terbentuk di kelurahan-kelurahan atau satuan wilayah paling kecil. Bahkan, relawan-relawan tersebut nantinya akan melakukan pergerakan hingga tingkat RT. Melalui wadah komunikasi itu juga akan menghimpun persoalan dan harapan warga terhadap Jawa Tengah.
"Dalam diskusi-diskusi di majelis desa, warga sangat mengharapkan terjadinya percepatan pengentasan kemiskinan, dengan menjadikan desa sebagai basisnya," tukas Ali Khamdi di Markas Perjuangan Jalan Pamularsih Nomor 95 Semarang.
Selain itu, warga juga berharap penguatan ekonomi desa, baik yang berbasis pada pertanian maupun industri kecil. “Kekuatan baru pencipta lapangan kerja dan sekaligus agen penting dalam meningkatkan kesejahteraan warga," papar Ali.
Koordinator majelis desa eks karesidenan Pati, Tantowi, menjelaskan, progres pembentukan majelis desa setiap kabupaten telah terbentuk minimal 10 desa. "Di Jepara sudah 40 majelis desa terbentuk. Majelis ini merupakan kantong-kantong yang disediakan pada warga, untuk mengenal lebih dekat Pak Dirman," kata dia.
Menurutnya, 40 majelis desa di Jepara tersebut menyebar di tiga kecamatan, yakni Batealit, Kedung, dan Tahunan. "Akhir Januari target seluruh desa di Jepara dan eks karesidenan Pati terbentuk majelis desa. Pergerakannya memang cukup masif karena ini langsung melibatkan warga," ungkapnya.
"Pembentukan majelis desa terus mengalami peningkatan signifikan. Sampai pertengahan Januari, lebih dari 350 desa telah mendeklarasikan," kata Ketua Tim Perjuangan Merah Putih, Ali Khamdi, Jumat (12/1/2018).
Dia menambahkan, majelis desa juga terbentuk di kelurahan-kelurahan atau satuan wilayah paling kecil. Bahkan, relawan-relawan tersebut nantinya akan melakukan pergerakan hingga tingkat RT. Melalui wadah komunikasi itu juga akan menghimpun persoalan dan harapan warga terhadap Jawa Tengah.
"Dalam diskusi-diskusi di majelis desa, warga sangat mengharapkan terjadinya percepatan pengentasan kemiskinan, dengan menjadikan desa sebagai basisnya," tukas Ali Khamdi di Markas Perjuangan Jalan Pamularsih Nomor 95 Semarang.
Selain itu, warga juga berharap penguatan ekonomi desa, baik yang berbasis pada pertanian maupun industri kecil. “Kekuatan baru pencipta lapangan kerja dan sekaligus agen penting dalam meningkatkan kesejahteraan warga," papar Ali.
Koordinator majelis desa eks karesidenan Pati, Tantowi, menjelaskan, progres pembentukan majelis desa setiap kabupaten telah terbentuk minimal 10 desa. "Di Jepara sudah 40 majelis desa terbentuk. Majelis ini merupakan kantong-kantong yang disediakan pada warga, untuk mengenal lebih dekat Pak Dirman," kata dia.
Menurutnya, 40 majelis desa di Jepara tersebut menyebar di tiga kecamatan, yakni Batealit, Kedung, dan Tahunan. "Akhir Januari target seluruh desa di Jepara dan eks karesidenan Pati terbentuk majelis desa. Pergerakannya memang cukup masif karena ini langsung melibatkan warga," ungkapnya.
(rhs)