Pengungsi Pulang, Gunung Agung Terus Erupsi
A
A
A
KARANGASEM - Jumlah pengungsi Gunung Agung terus berkurang. Data Pusdalops Bali mencatat jumlah pengungsi erupsi Gunung Agung, pada Rabu (10/1/2018) pukul 18.00 Wita sebanyak 53.272 jiwa berada di 233 titik pengungsian. Sedangkan pada Kamis (11/1/2018) pukul 18.00 Wita jumlah pengungsi 53.207 jiwa berada di 233 titik pengungsian.
Penurunan jumlah pengungsi ini menyusul diturunkannya radius bahaya yang semula 8 hingga 10 km dari puncak gunung. Saat ini radius bahaya hanya 6 km dari puncak Gunung Agung.
Di tengah diturunkannya radius bahaya, erupsi Gunung Agung justru semakin aktif. Pada Kamis (11/1/2018) Gunung Agung kembali meletus dengan ketinggian 2.500 meter dari puncak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang setinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah sekira pukul 17.54 Wita.
Dia menjelaskan, erupsi dengan amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik. Asap condong ke arah utara hingga timur laut. "Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan tremor menerus dengan amplitudo 1-13 milimeter (dominan 1 milimeter). Hembusan, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh masih sering terdeteksi oleh Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang. Status masih Awas," katanya, Jumat (12/1/2018).
Dia menjelaskan, daerah berbahaya hanya berada di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. Di luar radius 6 kilometer kondisinya aman dan normal.
Hujan abu vukanik diperkirakan jatuh di beberapa daerah di sebelah utara hingga timur laut dari Gunung Agung. Sebaran hujan abu tidak jauh dari Gunung Agung karena tinggi kolom erupsi hanya 2.500 meter.
Selain itu, sebagian lereng Gunung Agung cuaca mendung hingga hujan. Informasi dari Pasebaya hujan abu vulkanik tipis telah terjadi di Tulamben, Rubaya, dan Dukuh Kubu. Aktivitas warga normal, tidak ada kepanikan di tengah masyarakat.
"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap aman dan normal beroperasi. Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung tidak menyebar hingga Kota Denpasar," ujarnya.
Masyarakat diimbau tetap tenang, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi dan berstatus Awas sehingga masih dimungkinkan terjadi erupsi dan embusan.
Dalam laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi dalam enam jam terakhir tidak teramati kepulan asap. Namun, masih ada gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 1-3 mm yang dominan 1 mm. Selain itu, ada gempa embusan sebanyak 3 kali, low frekuensi ada 1 kali, vulkanik dangkal terjadi 2 kali, vulkanik dalam ada 2 kali dan tektonik jauh terjadi 1 kali.
Penurunan jumlah pengungsi ini menyusul diturunkannya radius bahaya yang semula 8 hingga 10 km dari puncak gunung. Saat ini radius bahaya hanya 6 km dari puncak Gunung Agung.
Di tengah diturunkannya radius bahaya, erupsi Gunung Agung justru semakin aktif. Pada Kamis (11/1/2018) Gunung Agung kembali meletus dengan ketinggian 2.500 meter dari puncak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang setinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah sekira pukul 17.54 Wita.
Dia menjelaskan, erupsi dengan amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik. Asap condong ke arah utara hingga timur laut. "Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan tremor menerus dengan amplitudo 1-13 milimeter (dominan 1 milimeter). Hembusan, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh masih sering terdeteksi oleh Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang. Status masih Awas," katanya, Jumat (12/1/2018).
Dia menjelaskan, daerah berbahaya hanya berada di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. Di luar radius 6 kilometer kondisinya aman dan normal.
Hujan abu vukanik diperkirakan jatuh di beberapa daerah di sebelah utara hingga timur laut dari Gunung Agung. Sebaran hujan abu tidak jauh dari Gunung Agung karena tinggi kolom erupsi hanya 2.500 meter.
Selain itu, sebagian lereng Gunung Agung cuaca mendung hingga hujan. Informasi dari Pasebaya hujan abu vulkanik tipis telah terjadi di Tulamben, Rubaya, dan Dukuh Kubu. Aktivitas warga normal, tidak ada kepanikan di tengah masyarakat.
"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap aman dan normal beroperasi. Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung tidak menyebar hingga Kota Denpasar," ujarnya.
Masyarakat diimbau tetap tenang, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi dan berstatus Awas sehingga masih dimungkinkan terjadi erupsi dan embusan.
Dalam laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi dalam enam jam terakhir tidak teramati kepulan asap. Namun, masih ada gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 1-3 mm yang dominan 1 mm. Selain itu, ada gempa embusan sebanyak 3 kali, low frekuensi ada 1 kali, vulkanik dangkal terjadi 2 kali, vulkanik dalam ada 2 kali dan tektonik jauh terjadi 1 kali.
(rhs)