Pemprov Riau Larang Area Purna MTQ untuk Deklarasi Syamsuar-Brigjen Edi
A
A
A
PEKANBARU - Pasangan Syamsuar-Brigjen Edi Natar Nasution rencanaya akan menggelar deklarasi untuk maju dalam pertarungan Pilgub Riau di area Purna MTQ Pekanbaru Jalan Jendral Sudirman. Namun, rencana itu mendapat penolakan dari pemprov dalam hal ini Dinas Pariwisata Riau.
"Semuanya kan harus ada SOP (Standar Operasional Prosedur). Apalagi selama ini MTQ itu tidak pernah dipakai untuk deklarasi. Jadi jangan buru-burulah (memakai purna MTQ). Semua ada prosedurnya," ucap Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Riau," Fahmizal Rabu (3/12/2017).
Dia mengatakan, untuk memakai Purna MTQ tidak sembarangan. Hal itu karena Purna MTQ bagian dari arealnya. Purna MTQ Pekanbaru terletak di jantung kota Pekanbaru. Areal yang cukup luas selama ini dipakai maupun disewakan untuk berbagai acara seperti konser musik, pameran, kesenian. Area Purna MTQ juga selalu dipakai warga untuk berolahraga seperti joging, mini soccer dan lainnya.
Fahmizal mengakui bahwa pihaknya sudah mendapat surat dari Koalisi Riau Bersatu untuk penggunaan areal Purna MTQ untuk pendeklarasian Pasangan Syamsuar-Edi Natar pada Minggu 7 Desember 2018. Pendeklarasian akan dilakukan oleh tiga partai pengusung, PAN, PKS dan Nasdem.
Ditanya apa yang harus dilengkapi jika kegiatan deklarasi partai pengusung agar Purna MTQ digunakan, pria yang akrab disapa Fahmi ini tidak menjelaskan dengan rinci.
"Kita lihat dululah prosedurnya. Kapan bisa digunakan, sabar dulu lah. Tapi yang jelas ini kantor aku, sabar dululah," tandasnya.
Sementara itu Seketaris Penjaringan Cagub Riau dari DPW PAN Riau, Ibrahim menyayangkan sikap Pemrov Riau yang menolak pengunaan Purna MTQ untuk pendeklarasian pasangan Syamsuar Edi-Natar.
"Aneh saja kalau kita benar-benar dilarang untuk menggunakan Purna MTQ. Inikan acara deklarasi untuk mencari sosok yang pas untuk rakyat memimpin Riau kok dilarang. Acara konser-konser tak jelas saja boleh. Aneh saja, kita sangat menyangkan," katanya.
Pada Pilgub Riau, sudah dua pasangan yang mendapat perahu. Pertama adalah incumben Arsyadjuliadi Rachman (Gubernur Riau-Suyatno (Bupati Rohil) yang diusung Golkar dan PDI Perjuangan. Kemudian Syamsuar (Bupati Siak) dan Brigjen TNI Edi Natar (Komandan Korem 031 Wirabima Pekanbaru) yang diusung PAN, PKS dan Nasdem.
"Semuanya kan harus ada SOP (Standar Operasional Prosedur). Apalagi selama ini MTQ itu tidak pernah dipakai untuk deklarasi. Jadi jangan buru-burulah (memakai purna MTQ). Semua ada prosedurnya," ucap Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Riau," Fahmizal Rabu (3/12/2017).
Dia mengatakan, untuk memakai Purna MTQ tidak sembarangan. Hal itu karena Purna MTQ bagian dari arealnya. Purna MTQ Pekanbaru terletak di jantung kota Pekanbaru. Areal yang cukup luas selama ini dipakai maupun disewakan untuk berbagai acara seperti konser musik, pameran, kesenian. Area Purna MTQ juga selalu dipakai warga untuk berolahraga seperti joging, mini soccer dan lainnya.
Fahmizal mengakui bahwa pihaknya sudah mendapat surat dari Koalisi Riau Bersatu untuk penggunaan areal Purna MTQ untuk pendeklarasian Pasangan Syamsuar-Edi Natar pada Minggu 7 Desember 2018. Pendeklarasian akan dilakukan oleh tiga partai pengusung, PAN, PKS dan Nasdem.
Ditanya apa yang harus dilengkapi jika kegiatan deklarasi partai pengusung agar Purna MTQ digunakan, pria yang akrab disapa Fahmi ini tidak menjelaskan dengan rinci.
"Kita lihat dululah prosedurnya. Kapan bisa digunakan, sabar dulu lah. Tapi yang jelas ini kantor aku, sabar dululah," tandasnya.
Sementara itu Seketaris Penjaringan Cagub Riau dari DPW PAN Riau, Ibrahim menyayangkan sikap Pemrov Riau yang menolak pengunaan Purna MTQ untuk pendeklarasian pasangan Syamsuar Edi-Natar.
"Aneh saja kalau kita benar-benar dilarang untuk menggunakan Purna MTQ. Inikan acara deklarasi untuk mencari sosok yang pas untuk rakyat memimpin Riau kok dilarang. Acara konser-konser tak jelas saja boleh. Aneh saja, kita sangat menyangkan," katanya.
Pada Pilgub Riau, sudah dua pasangan yang mendapat perahu. Pertama adalah incumben Arsyadjuliadi Rachman (Gubernur Riau-Suyatno (Bupati Rohil) yang diusung Golkar dan PDI Perjuangan. Kemudian Syamsuar (Bupati Siak) dan Brigjen TNI Edi Natar (Komandan Korem 031 Wirabima Pekanbaru) yang diusung PAN, PKS dan Nasdem.
(rhs)