Kriteria Gubernur Sumsel yang Dimaui Kids Zaman Now
A
A
A
JAKARTA - Pilgub Sumsel sebentar lagi akan berlangsung. Publik akan segera tahu siapa saja dan berapa pasang yang pesertanya. Tanggal 8 dan 9 Januari 2018, KPU Sumsel akan menerima pendaftaran calon peserta pilkada dan nantinya siapa yang memenuhi syarat dan bisa maju ke medan kontes. Terkait hal itu, Kelompok Diskusi Demokrasi Sumsel (KoDDeS) menyelenggarakan focused group discussion (FGD) dengan peserta kelompok pemilih pemula. FGD diselenggarakan di lima Kabupaten/Kota yaitu Kota Palembang, Kabupaten Muba, Kota Lubuk Linggau, Kota Prabumulih dan Kabupaten Lahat.
Fed Irawan, Koordinator pelaksana KoDDeS menjelaskan kepada media, lembaganya berhasil menghimpun pendapat para pemillih pemula terkait Pilkada Sumsel 2018. Secara umum, mereka menghendaki pergantian kepemimpinan dan pembaruan program.
Fed menggarisbawahi kemauan para pemilih pemula yakni mau pemimpin baru, pembawa harapan baru. Pemimpin yang berkomitmen membangun Sumsel tanpa korupsi, tanpa penyalahgunaan wewenang serta tidak memperkaya diri sendiri dan keluarga.
“Kids zaman now ini benci betul dengan pemimpin yang korup, mereka juga tidak suka dengan dinasti politik. Era kekinian bukan lagi era kerajaan, begitu hasil diskusi terfokusnya,” ujar Fed saat paparan hasil FGD kepada media di Palembang, Rabu, 27 Desember 2017.
Fed menambahkan, kids zaman now tidak suka dengan pemimpin yang sok formal, bergaya kolot dan penuh manipulasi. Mereka suka pemimpin yang jujur, bicara apa adanya, tidak pencitraan, peduli dan simpel.
Mereka benci dengan pemerintahan yang menutup-nutupi kekurangan dan membesar-besarkan keberhasilan. Prinsipnya pemimpin yang bisa diterima mereka adalah pemimpin punya kerja dan hasilnya bisa diukur.
“Kids zaman now itu teman setianya google, jadi data kegagalan satu daerah dan keberhasilannya tidak bisa ditutup-tutupi. Mereka mahir melacak informasi. Berbohong soal pembangunan sama mereka akan jadi boomerang,” ujarnya.
Saat dilakukan permainan peta kecenderungan, dimana para bakal calon gubernur diuji, siapa yang paling dianggap cocok dengan kriteria mereka, Herman Deru menempati posisi pertama disusul Aswari Riva’i kemudian Ishak Mekki.
Dodi Reza Alex mendapat penilaian terbawah karena dipandang ambisi dengan jabatan karena dia baru saja menjabat Bupati Muba belum setahun lamanya dan dianggap membangun dinasti politik.
“Mereka ketus soal Dodi Reza ini. Sementara terhadap Herman Deru mereka meyakini akan terpilih. Karenanya mereka minta agar memperhatikan kebutuhan anak muda dan mendukung kreativitas dan bisnis kekinian,” pungkasnya.
Fed Irawan, Koordinator pelaksana KoDDeS menjelaskan kepada media, lembaganya berhasil menghimpun pendapat para pemillih pemula terkait Pilkada Sumsel 2018. Secara umum, mereka menghendaki pergantian kepemimpinan dan pembaruan program.
Fed menggarisbawahi kemauan para pemilih pemula yakni mau pemimpin baru, pembawa harapan baru. Pemimpin yang berkomitmen membangun Sumsel tanpa korupsi, tanpa penyalahgunaan wewenang serta tidak memperkaya diri sendiri dan keluarga.
“Kids zaman now ini benci betul dengan pemimpin yang korup, mereka juga tidak suka dengan dinasti politik. Era kekinian bukan lagi era kerajaan, begitu hasil diskusi terfokusnya,” ujar Fed saat paparan hasil FGD kepada media di Palembang, Rabu, 27 Desember 2017.
Fed menambahkan, kids zaman now tidak suka dengan pemimpin yang sok formal, bergaya kolot dan penuh manipulasi. Mereka suka pemimpin yang jujur, bicara apa adanya, tidak pencitraan, peduli dan simpel.
Mereka benci dengan pemerintahan yang menutup-nutupi kekurangan dan membesar-besarkan keberhasilan. Prinsipnya pemimpin yang bisa diterima mereka adalah pemimpin punya kerja dan hasilnya bisa diukur.
“Kids zaman now itu teman setianya google, jadi data kegagalan satu daerah dan keberhasilannya tidak bisa ditutup-tutupi. Mereka mahir melacak informasi. Berbohong soal pembangunan sama mereka akan jadi boomerang,” ujarnya.
Saat dilakukan permainan peta kecenderungan, dimana para bakal calon gubernur diuji, siapa yang paling dianggap cocok dengan kriteria mereka, Herman Deru menempati posisi pertama disusul Aswari Riva’i kemudian Ishak Mekki.
Dodi Reza Alex mendapat penilaian terbawah karena dipandang ambisi dengan jabatan karena dia baru saja menjabat Bupati Muba belum setahun lamanya dan dianggap membangun dinasti politik.
“Mereka ketus soal Dodi Reza ini. Sementara terhadap Herman Deru mereka meyakini akan terpilih. Karenanya mereka minta agar memperhatikan kebutuhan anak muda dan mendukung kreativitas dan bisnis kekinian,” pungkasnya.
(sms)