Polres Cimahi Antisipasi Massa Anarkis di Pilkada Serentak
A
A
A
BANDUNG BARAT - Polres Cimahi menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2018 di lapangan Helipad, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Simulasi ini dihadiri oleh Irwasda Polda Jabar Kombespol Sarono yang mewakili Kapolda Jabar, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, pejabat Pemkab Bandung Barat, Kota Cimahi, ketua dan komisioner KPU KBB, ketua dan komisioner Panwas KBB, serta tokoh agama dan masyarakat.
Sarono mengatakan, Polda Jabar dan khususnya Polres Cimahi telah siap untuk mengamankan pesta demokrasi Pilgub Jabar dan pilkada serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar. Salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait dengan kesiapan pengamanan ketika terjadi aksi anarkis masa pendukung pasangan yang kecewa.
"Seperti instruksi Pa Kapolri dan Pa Kapolda maka kesiapan pengamanan harus disiapkan sejak dini agar anggota tahu hakekat ancaman dan apa yg harus dilakukan," terangnya seusai simulasi.
Menurutnya, secara umum kondisi di daerah yang akan menggelar pilkada di Jawa Barat dalam kondisi terkendali. Pihaknya dengan dibantu TNI, Satpol PP, dan unsur lainnya siap bahu membahu meredam potensi ancaman yang muncul. Bukan hanya di tempat pemungutan suara (TPS) tapi juga di titik-titik yang dianggap rawan.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara menambahkan, untuk wilayah Cimahi personel yang diturunkan untuk siaga pengamanan ini sebanyak 2/3 kekuatan atau 1.100 personel. Simulasi ini juga untuk memperlihatkan bahwa polisi sudah siap untuk melakukan pengamanan sesuai dengan protaf yang berlaku.
"Kami berusaha mendeteksi hakekat ancaman, potensi, dan gangguan nyata siapa yang berbuat, siapa yang bertanggungjawab ketika ada aksi masa seperti itu," terangnya.
Pada simulasi ini diperagakan aksi pengamanan kantor KPU yang didemo oleh ratusan massa. Bahkan massa aksi yang sudah bertindak anarkis hendak membakar kantor KPU. Guna mengatasi hal tersebut ratusan personel dalmas dari Polres Cimahi dan unit K-9 Polda Jabar diterjunkan dengan dibantu mobil water cannon untuk membubarkan massa aksi.
Simulasi ini dihadiri oleh Irwasda Polda Jabar Kombespol Sarono yang mewakili Kapolda Jabar, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, pejabat Pemkab Bandung Barat, Kota Cimahi, ketua dan komisioner KPU KBB, ketua dan komisioner Panwas KBB, serta tokoh agama dan masyarakat.
Sarono mengatakan, Polda Jabar dan khususnya Polres Cimahi telah siap untuk mengamankan pesta demokrasi Pilgub Jabar dan pilkada serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar. Salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait dengan kesiapan pengamanan ketika terjadi aksi anarkis masa pendukung pasangan yang kecewa.
"Seperti instruksi Pa Kapolri dan Pa Kapolda maka kesiapan pengamanan harus disiapkan sejak dini agar anggota tahu hakekat ancaman dan apa yg harus dilakukan," terangnya seusai simulasi.
Menurutnya, secara umum kondisi di daerah yang akan menggelar pilkada di Jawa Barat dalam kondisi terkendali. Pihaknya dengan dibantu TNI, Satpol PP, dan unsur lainnya siap bahu membahu meredam potensi ancaman yang muncul. Bukan hanya di tempat pemungutan suara (TPS) tapi juga di titik-titik yang dianggap rawan.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara menambahkan, untuk wilayah Cimahi personel yang diturunkan untuk siaga pengamanan ini sebanyak 2/3 kekuatan atau 1.100 personel. Simulasi ini juga untuk memperlihatkan bahwa polisi sudah siap untuk melakukan pengamanan sesuai dengan protaf yang berlaku.
"Kami berusaha mendeteksi hakekat ancaman, potensi, dan gangguan nyata siapa yang berbuat, siapa yang bertanggungjawab ketika ada aksi masa seperti itu," terangnya.
Pada simulasi ini diperagakan aksi pengamanan kantor KPU yang didemo oleh ratusan massa. Bahkan massa aksi yang sudah bertindak anarkis hendak membakar kantor KPU. Guna mengatasi hal tersebut ratusan personel dalmas dari Polres Cimahi dan unit K-9 Polda Jabar diterjunkan dengan dibantu mobil water cannon untuk membubarkan massa aksi.
(nag)