Selesai Panen, Tiga Petani Tewas Tersambar Petir
A
A
A
KARAWANG - Tiga orang petani di Karawang, Jawa Barat, tewas tersambar petir saat berburu burung di hamparan sawah seusai memanen padi. Saat turun hujan ketiga korban bukan mencari tempat berteduh, malah berburu burung yang hinggap di atas tumpukan padi yang baru dipanen.
Saat mengendap-endap di dekat tumpukan padi tiba-tiba petir menyambar dan menghanguskan sekujur tubuh korban. Ketiga korban tewas tersebut, adalah Haris (47), dan Nurifan (19), warga Desa Medang Asem, serta Jumat (45) warga Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Menurut keterangan saksi, Sawal (18), peristiwa tersebut terjadi Senin 11 Desember 2017 menjelang maghrib. Saat itu dia bersama ketiga korban dan seorang rekannya Juli (18) baru saja selesai memanen sisa padi yang terkena hama wereng.
Setelah memanen tiba-tiba turun hujan lebat, namun untuk kembali pulang ke rumah cukup jauh sehingga mereka bertahan di tengah sawah meski diguyur hujan deras. Saat itu korban Haris mengajak mereka menangkap burung yang hinggap di atas padi. Saat sedang mengendap-endap mendekati burung, tiba-tiba kilatan cahaya yang menyilaukan disertai suara menggelegar bom.
"Cahaya itu menyilaukan dan suaranya keras seperti bom ada didekat kita yang sedang berkumpul. Saat cahaya hilang kami baru bisa melihat ada dua orang yang tergeletak dengan dengan luka bakar di muka dan kepala disertai kucuran darah. Seorang lagi sempat selamat dan berlari ke arah jalan namun akhirnya dia juga tersambar petir," katanya seusai pemakaman korban, Selasa (12/12/2017).
Sementara seorang korban selamat Juli bin Warta (18) warga Dusun Babakan, RT 09/03, Desa Medangasem, membenarkan penjelasan Sawal bin Hamid. Semua yang selamat sangat panik sedangkan pendengaran masih sakit akibat besarnya suara geledek.
"Baru pertama kali melihat langsung kilatan petir menyambar dengan cahaya sangat menyilaukan mata. Posisi kita dengan korban berdekatan, namun kami selamat. Tapi telinga kami terus berdengung dan masih syok sampai sekarang," katanya.
Saat mengendap-endap di dekat tumpukan padi tiba-tiba petir menyambar dan menghanguskan sekujur tubuh korban. Ketiga korban tewas tersebut, adalah Haris (47), dan Nurifan (19), warga Desa Medang Asem, serta Jumat (45) warga Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Menurut keterangan saksi, Sawal (18), peristiwa tersebut terjadi Senin 11 Desember 2017 menjelang maghrib. Saat itu dia bersama ketiga korban dan seorang rekannya Juli (18) baru saja selesai memanen sisa padi yang terkena hama wereng.
Setelah memanen tiba-tiba turun hujan lebat, namun untuk kembali pulang ke rumah cukup jauh sehingga mereka bertahan di tengah sawah meski diguyur hujan deras. Saat itu korban Haris mengajak mereka menangkap burung yang hinggap di atas padi. Saat sedang mengendap-endap mendekati burung, tiba-tiba kilatan cahaya yang menyilaukan disertai suara menggelegar bom.
"Cahaya itu menyilaukan dan suaranya keras seperti bom ada didekat kita yang sedang berkumpul. Saat cahaya hilang kami baru bisa melihat ada dua orang yang tergeletak dengan dengan luka bakar di muka dan kepala disertai kucuran darah. Seorang lagi sempat selamat dan berlari ke arah jalan namun akhirnya dia juga tersambar petir," katanya seusai pemakaman korban, Selasa (12/12/2017).
Sementara seorang korban selamat Juli bin Warta (18) warga Dusun Babakan, RT 09/03, Desa Medangasem, membenarkan penjelasan Sawal bin Hamid. Semua yang selamat sangat panik sedangkan pendengaran masih sakit akibat besarnya suara geledek.
"Baru pertama kali melihat langsung kilatan petir menyambar dengan cahaya sangat menyilaukan mata. Posisi kita dengan korban berdekatan, namun kami selamat. Tapi telinga kami terus berdengung dan masih syok sampai sekarang," katanya.
(wib)