Sungai Brantas Meluap, Satu Rumah Hanyut
A
A
A
MALANG - Sungai Brantas yang mengalir di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, meluap, Sabtu (18/11/2017) sore. Luapan air sungai yang berarus deras ini menghanyutkan satu rumah yang juga dijadikan tempat usaha keripik milik Jumadi (55), warga RT 1 RW 3 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Banjir yang menghanyutkan hampir seluruh bagian rumah Jumadi ini terjadi pukul 17.30 WIB. Saat kejadian, kondisi di wilayah Malang Raya sedang hujan deras. Peningkatan debit air sungai yang berhulu di Kota Batu tersebut sudah diketahui warga sejak pukul 16.00 WIB.
Seluruh bagian rumah Jumadi yang terdiri dari dua kamar tidur, ruang tengah, dan dapur yang juga dijadikan sebagai tempat produksi keripik hanyut terbawa arus Sungai Brantas. "Perabotan rumah tangga juga habis ikut terbawa banjir."
Saat kejadian, ada empat orang yang ada di dalam rumah. Mereka berada di bagian dapur untuk melakukan produksi keripik. Begitu mendengar tanda-tanda bangunan akan roboh, mereka semuanya langsung lari menyelamatkan diri.
Sebelumnya, dia dan anggota keluarganya sudah melihat Sungai Brantas mulai banjir. Airnya naik hingga lebih dari 2 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi Jumadi mengaku mengalami kerugian material lebih dari Rp75 juta, yang terdiri dari bangunan rumah dan perabotan rumah tangga, serta alat produksi keripik.
Untuk sementara, Jumadi dan anggota keluarganya diungsikan ke rumah warga sekitar. Tim dari Pemkot Malang yang dipimpin Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, juga langsung turun memantau lokasi banjir, serta mengambil tindakan untuk penanganan awal.
Lokasi rumah yang hanyut langsung dipasang garis polisi, agar masyarakat tidak mendekat. "Dikhawatirkan terjadi longsor susulan mengingat arus sungai masih deras. Ada lima titik di sekitar rumah yang longsor sangat rawan untuk terjadi longsor susulan," kata Sutiaji.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang langsung dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Rencananya, titik longsor akan dipasang tanggul pengaman sementara.
Selain itu, Sutiaji mengaku juga meminta dilakukan penyaluran bantuan makanan untuk korban yang rumahnya hanyut terbawa banjir.
Banjir yang menghanyutkan hampir seluruh bagian rumah Jumadi ini terjadi pukul 17.30 WIB. Saat kejadian, kondisi di wilayah Malang Raya sedang hujan deras. Peningkatan debit air sungai yang berhulu di Kota Batu tersebut sudah diketahui warga sejak pukul 16.00 WIB.
Seluruh bagian rumah Jumadi yang terdiri dari dua kamar tidur, ruang tengah, dan dapur yang juga dijadikan sebagai tempat produksi keripik hanyut terbawa arus Sungai Brantas. "Perabotan rumah tangga juga habis ikut terbawa banjir."
Saat kejadian, ada empat orang yang ada di dalam rumah. Mereka berada di bagian dapur untuk melakukan produksi keripik. Begitu mendengar tanda-tanda bangunan akan roboh, mereka semuanya langsung lari menyelamatkan diri.
Sebelumnya, dia dan anggota keluarganya sudah melihat Sungai Brantas mulai banjir. Airnya naik hingga lebih dari 2 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi Jumadi mengaku mengalami kerugian material lebih dari Rp75 juta, yang terdiri dari bangunan rumah dan perabotan rumah tangga, serta alat produksi keripik.
Untuk sementara, Jumadi dan anggota keluarganya diungsikan ke rumah warga sekitar. Tim dari Pemkot Malang yang dipimpin Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, juga langsung turun memantau lokasi banjir, serta mengambil tindakan untuk penanganan awal.
Lokasi rumah yang hanyut langsung dipasang garis polisi, agar masyarakat tidak mendekat. "Dikhawatirkan terjadi longsor susulan mengingat arus sungai masih deras. Ada lima titik di sekitar rumah yang longsor sangat rawan untuk terjadi longsor susulan," kata Sutiaji.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang langsung dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Rencananya, titik longsor akan dipasang tanggul pengaman sementara.
Selain itu, Sutiaji mengaku juga meminta dilakukan penyaluran bantuan makanan untuk korban yang rumahnya hanyut terbawa banjir.
(zik)