Anggota Brimob yang Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata Dimakamkan di Mimika
A
A
A
TIMIKA - Duka mendalam menyelimuti kediaman orang tua, almarhum Brigadir Polisi Firman, di Jalan Elang, Timika, Papua saat Jenazah tiba, Isak tangis pun pecah menyambut kedatangan Jenazah.
Usai disemayamkan di rumah duka dan disalatkan, Jenazah Brigpol Firman, korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata langsung dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum Islam Kompleks Lanud Distrik Mimika Baru, Rabu (15/11/2017) sore untuk dimakamkan.
Upacara Pemakaman yang digelar secara militer ini, dipimpin langsung Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, dan dihadiri para prajurit Polri dan TNI, serta handai taulan dan rekan-rekan almarhum.
Isak tangis pun pecah saat jenazah Brigadir Firman diturunkan ke liang lahat dan diiringi tembakan salvo. Keluarga seakan tak percaya, Bhayangkara Negara yang terkenal sangat bersahaja itu pergi meninggalkan mereka begitu cepat.
Brigpol Firman Gugur dalam tugas negara di daerah Mile 69 saat almarhum bersama rekan-rekannya hendak menyergap Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata di daerah tersebut, Pada Rabu (15/11/2017) dini hari tadi.
Korban akhirnya berhasil dievakuasi dari lokasi penembakan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura, dan selanjutnya jenazah dibawa ke rumah keluarga di Timika.
Almarhum meninggalkan satu orang istri yang sedang mengandung anak keduanya berusia 6 bulan dan satu orang anak Perempuan.
Dari data kepolisian Polda Papua, aksi teror penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata OPM terjadi pada pertengahan agustus 2017 hingga saat ini. mereka melalukan serangkaian aksi teror terhadap setiap kendaraan milik karyawan Freeport, yang melintas di areal tambang raksasa PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura.
Sebelumnya pada 25 Oktober 2017 lalu, satu anggota Brimob Briptu Berry tewas ditembak kelompok OPM di daerah Kampung Utikini Distrik Tembagapura. Mereka juga melakukan penyanderaan dan intimidasi terhadap warga di tiga kampung yang berjumlah 1.300 penduduk dengan merusak jalan utama ke Tembagapura sehingga warga terisolasi.
OPM menguasai penuh tiga kampung karena selain mempunyai 35 senjata api, mereka juga sangat menguasai medan yang bergunung gunung. Hal ini membuat aparat kepolisian yang dibantu TNI mengalami kesulitan dalam menangkap pelaku kriminal ini.
Rabu dini hari tadi, pukul 03.15 WIT Brigpol Firman gugur saat melakukan pengintaian di Mile 69 Tembagapura. Satu rekan almarhum Firman, Aipda Rumthe Yongky Ateng juga terkena tembak, korban mengalami luka serius pada bagian punggung dan mendapat perawatan intesif di Rumah Sakit Tembagapura.
Total dalam sebulan ini sudah 2 anggota Polri yang gugur. Aparat keamanan masih terus melakukan langkah persuasif untuk meminta kelompok separatis ini mengkhawatirkan seluruh aksi kriminal mereka dan menyerahkan diri.Adanya persoalan HAM membuat aparat kesulitan dalam menumpas kelompok kriminal bersenjata ini.
Usai disemayamkan di rumah duka dan disalatkan, Jenazah Brigpol Firman, korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata langsung dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum Islam Kompleks Lanud Distrik Mimika Baru, Rabu (15/11/2017) sore untuk dimakamkan.
Upacara Pemakaman yang digelar secara militer ini, dipimpin langsung Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, dan dihadiri para prajurit Polri dan TNI, serta handai taulan dan rekan-rekan almarhum.
Isak tangis pun pecah saat jenazah Brigadir Firman diturunkan ke liang lahat dan diiringi tembakan salvo. Keluarga seakan tak percaya, Bhayangkara Negara yang terkenal sangat bersahaja itu pergi meninggalkan mereka begitu cepat.
Brigpol Firman Gugur dalam tugas negara di daerah Mile 69 saat almarhum bersama rekan-rekannya hendak menyergap Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata di daerah tersebut, Pada Rabu (15/11/2017) dini hari tadi.
Korban akhirnya berhasil dievakuasi dari lokasi penembakan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura, dan selanjutnya jenazah dibawa ke rumah keluarga di Timika.
Almarhum meninggalkan satu orang istri yang sedang mengandung anak keduanya berusia 6 bulan dan satu orang anak Perempuan.
Dari data kepolisian Polda Papua, aksi teror penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Kriminal Bersenjata OPM terjadi pada pertengahan agustus 2017 hingga saat ini. mereka melalukan serangkaian aksi teror terhadap setiap kendaraan milik karyawan Freeport, yang melintas di areal tambang raksasa PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura.
Sebelumnya pada 25 Oktober 2017 lalu, satu anggota Brimob Briptu Berry tewas ditembak kelompok OPM di daerah Kampung Utikini Distrik Tembagapura. Mereka juga melakukan penyanderaan dan intimidasi terhadap warga di tiga kampung yang berjumlah 1.300 penduduk dengan merusak jalan utama ke Tembagapura sehingga warga terisolasi.
OPM menguasai penuh tiga kampung karena selain mempunyai 35 senjata api, mereka juga sangat menguasai medan yang bergunung gunung. Hal ini membuat aparat kepolisian yang dibantu TNI mengalami kesulitan dalam menangkap pelaku kriminal ini.
Rabu dini hari tadi, pukul 03.15 WIT Brigpol Firman gugur saat melakukan pengintaian di Mile 69 Tembagapura. Satu rekan almarhum Firman, Aipda Rumthe Yongky Ateng juga terkena tembak, korban mengalami luka serius pada bagian punggung dan mendapat perawatan intesif di Rumah Sakit Tembagapura.
Total dalam sebulan ini sudah 2 anggota Polri yang gugur. Aparat keamanan masih terus melakukan langkah persuasif untuk meminta kelompok separatis ini mengkhawatirkan seluruh aksi kriminal mereka dan menyerahkan diri.Adanya persoalan HAM membuat aparat kesulitan dalam menumpas kelompok kriminal bersenjata ini.
(sms)