Satuan Raider Disiapkan Bantu Bebaskan Warga Banti dan Kimbely
A
A
A
TEMBAGAPURA - Kodam XVII/Cenderawasih siap menerjunkan Satuan Raider untuk membantu Polri melakukan upaya pembebasan 1.300 warga Kimbely dan Banti yang terisolasi oleh kelompok bersenjata. Upaya itu telah dilakukan dengan menempatkan beberapa satuan khusus tersebut di beberapa titik.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi Nubic mengatakan, saat ini pasukan Kodam XVII/Cenderawasih telah siap siaga menunggu perintah.
"Kita punya beberapa Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider di bawah jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Yonif Raider 754/Eme Neme Kangasi yang bermarkas di Timika, Yonif Raider 755/Yalet, Yonif Raider 756/Winame Sili. Semuanya siap diturunkan jika kita diperintahkan bergerak," kata Kapendam kepada SINDOnews melalui sambungan telepon, Selasa malam (14/11/2017).
Meski Kodam Cenderawasih telah mendapat permintaan resmi dari Polri untuk membackup kepolisian dalam penanganan penyanderaan warga Banti dan Kimbely namun begitu dalam bergerak TNI (Kodam) membutuhkan payung hukum.
"Saat ini saya mendapat informasi jika warga yang terisolasi telah kekurangan bahan makanan sehingga sangat menderita jika dibiarkan berlarut-larut," timpalnya.
Menurut Kapendam, saat ini sudah teridentifikasi ada 35 anggota kelompok kriminal bersenjata di banti dan Kimbely yang menggunakan senjata api serta sekitar 150 orang yang menggunakan tombak dan panah.
"Hingga saat ini kita masih upayakan langkah persuasif melalui komandan teritorial seperti Koramil dan Kodim di lapangan untuk membebaskan warga yang terisolasi tersebut. Operasi tempur merupakan langkah terakhir," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menegaskan, TNI AD sudah siap siaga jika sewaktu-waktu diperintahkan untuk bergerak ke Papua guna menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Timika, Papua.
"Kami sudah siapkan pasukan, jika pemerintah menginstruksikan TNI AD harus turun maka akan langsung bergerak," tegasnya seusai menutup pelaksanaan lomba pleton tangkas TNI AD Periode II tahun 2017 di lapangan Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (14/11/2017).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi Nubic mengatakan, saat ini pasukan Kodam XVII/Cenderawasih telah siap siaga menunggu perintah.
"Kita punya beberapa Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider di bawah jajaran Kodam XVII/Cenderawasih. Yonif Raider 754/Eme Neme Kangasi yang bermarkas di Timika, Yonif Raider 755/Yalet, Yonif Raider 756/Winame Sili. Semuanya siap diturunkan jika kita diperintahkan bergerak," kata Kapendam kepada SINDOnews melalui sambungan telepon, Selasa malam (14/11/2017).
Meski Kodam Cenderawasih telah mendapat permintaan resmi dari Polri untuk membackup kepolisian dalam penanganan penyanderaan warga Banti dan Kimbely namun begitu dalam bergerak TNI (Kodam) membutuhkan payung hukum.
"Saat ini saya mendapat informasi jika warga yang terisolasi telah kekurangan bahan makanan sehingga sangat menderita jika dibiarkan berlarut-larut," timpalnya.
Menurut Kapendam, saat ini sudah teridentifikasi ada 35 anggota kelompok kriminal bersenjata di banti dan Kimbely yang menggunakan senjata api serta sekitar 150 orang yang menggunakan tombak dan panah.
"Hingga saat ini kita masih upayakan langkah persuasif melalui komandan teritorial seperti Koramil dan Kodim di lapangan untuk membebaskan warga yang terisolasi tersebut. Operasi tempur merupakan langkah terakhir," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menegaskan, TNI AD sudah siap siaga jika sewaktu-waktu diperintahkan untuk bergerak ke Papua guna menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Timika, Papua.
"Kami sudah siapkan pasukan, jika pemerintah menginstruksikan TNI AD harus turun maka akan langsung bergerak," tegasnya seusai menutup pelaksanaan lomba pleton tangkas TNI AD Periode II tahun 2017 di lapangan Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (14/11/2017).
(sms)