Buwas: Kita Harus Bikin Taman Makam untuk Bandar Narkoba
A
A
A
BANDUNG - Setelah melontarkan gagasan unik dan kontroversial tentang ruang tahanan bandar narkoba dijaga buaya ganas, kali ini Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso kembali membuat pernyataan mengejutkan. Buwas, sapaan akrab polisi berpangkat bintang tiga ini, menggagas makam khusus untuk bandar narkoba.
Gagasan itu diungkapkan Buwas saat melaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/11/2017). Gagasan membuat makam khusus itu merupakan ekspresi dan wujud kegeraman Buwas terhadap para bandar narkoba karena menyasar korban yang tak mengenal batasan usia dan profesi.
"Kita harus sudah bikin taman makam untuk bandar (narkoba). Enggak usah pakai nama. Saya kira gini, ke depan, harus lebih tegas dalam penegakan hukum. Kita harus revisi undang-undangnya. Kita lihat kepentingan dan apa yang bisa membuat jera," kata Buwas.
Buwas menilai, saat ini peredaran narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan. Para pengedar narkoba merupakan pelaku kejahatan luar biasa. Mereka membunuh secara perlahan generasi penerus bangsa.
"Kebetulan hari ini Hari Pahlawan. Dulu pahlawan merebut kemerdekaan dari penjajah. Nah sekarang dirusak oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menghancurkan bangsa dan negara ini. Jadi harus kita lawan bersama-sama sesuai perintah bapak Presiden kita (Joko Widodo)," ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu.
Buwas menuturkan, sebagai Kepala BNN, dia telah menginstruksikan anak buahnya untuk melakukan tindakan tegas berupa tindakan tembak di tempat terhadap para bandar dan pengedar narkoba. Sebab, menurut Buwas, bandar dan pengedar narkoba merupakan pelaku kejahatan luar biasa.
"Untuk saya, dalam hal menghadapi jaringan atau bandar narkoba, tindakan tembak di tempat, itu biasa. Enggak usah ragu. Jadi jangan dilihat wujudnya manusia tapi perasaan dan hatinya bukan manusia," pungkasnya.
Gagasan itu diungkapkan Buwas saat melaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/11/2017). Gagasan membuat makam khusus itu merupakan ekspresi dan wujud kegeraman Buwas terhadap para bandar narkoba karena menyasar korban yang tak mengenal batasan usia dan profesi.
"Kita harus sudah bikin taman makam untuk bandar (narkoba). Enggak usah pakai nama. Saya kira gini, ke depan, harus lebih tegas dalam penegakan hukum. Kita harus revisi undang-undangnya. Kita lihat kepentingan dan apa yang bisa membuat jera," kata Buwas.
Buwas menilai, saat ini peredaran narkoba di Indonesia sangat memprihatinkan. Para pengedar narkoba merupakan pelaku kejahatan luar biasa. Mereka membunuh secara perlahan generasi penerus bangsa.
"Kebetulan hari ini Hari Pahlawan. Dulu pahlawan merebut kemerdekaan dari penjajah. Nah sekarang dirusak oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menghancurkan bangsa dan negara ini. Jadi harus kita lawan bersama-sama sesuai perintah bapak Presiden kita (Joko Widodo)," ujar mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) itu.
Buwas menuturkan, sebagai Kepala BNN, dia telah menginstruksikan anak buahnya untuk melakukan tindakan tegas berupa tindakan tembak di tempat terhadap para bandar dan pengedar narkoba. Sebab, menurut Buwas, bandar dan pengedar narkoba merupakan pelaku kejahatan luar biasa.
"Untuk saya, dalam hal menghadapi jaringan atau bandar narkoba, tindakan tembak di tempat, itu biasa. Enggak usah ragu. Jadi jangan dilihat wujudnya manusia tapi perasaan dan hatinya bukan manusia," pungkasnya.
(wib)