Sindikat Siasati Pengedaran Narkoba Lewat Boneka Beruang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Banyak jalan menuju Roma. Banyak juga cara menyelundupkan narkoba. Prinsip itulah yang dipegang jaringan pengedar narkotika untuk beraksi. Kali ini mereka memanfaatkan boneka beruang guna menyelundupkan barang haram jenis sabu.
"Modus yang digunakan oleh para tersangka dalam memperoleh narkotika tersebut dengan cara tersangka SH alias Wezrek mengambil di Jakarta," kata Kepala BNNP Jawa Tengah Kepala BNN Jateng Brigjen Benny Gunawan, Selasa (19/5/2020).
Untuk menghindari kecurigaan serta pemeriksaan petugas sepanjang perjalanan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tersangka SH menumpang kendaraan angkutan barang. Dia mengetahui bahwa jenis kendaraan tersebut yang masih bisa melintas di masa PSBB . ( Baca:Lima Kasus Positif Corona Baru di Muara Enim Semuanya Perempuan )
"Tersangka SH berangkat ke Jakarta dan pulang ke Pekalongan dengan menumpang mobil pikap pengangkut barang karena moda transportasi tersebut merupakan yang masih diperbolehkan beroperasi saat ini," terangnya.
Perempuan ini pun menyembunyikan sabu seberat 200 gram dan pil ekstasi warna biru sejumlah 500 butir dalam boneka beruang. Dengan cara itu, SH berhasil lolos menyelundupkan barang-barang terlarang tersebut.
Sindikat itu melibatkan Jaringan Pekalongan-LP Pati. Tiga orang yang berhasil ditangkap yakni RS (36) alias Sambungan warga Desa Panjang Wetan Kota Pekalongan, SH (31) alias Wezrek warga Desa Panjang Wetan Kota Pekalongan, dan Widodo (35) alias Herman Widodo warga Binaan LP Klas II B Pati.
Pengungkapan kasus bermula dari penangkapan terhadap tersnagka RS di Desa Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan, Selasa 5 Mei 2020 pukul 13.30 WIB. Tersangka mengaku mendapatkan narkotika itu dari SH.
"Tersangka RS alis Sambungan merupakan residivis kasus narkotika. Sementara tersangka Widodo saat ini masih menjalani hukuman di LP Klas II B Pati terkait kasus narkotika. Pengungkapan kasus ini merupakan kerjasama dan sinergitas BNNP Jateng dengan LP Klas II B Pati," ungkapnya.
"Modus yang digunakan oleh para tersangka dalam memperoleh narkotika tersebut dengan cara tersangka SH alias Wezrek mengambil di Jakarta," kata Kepala BNNP Jawa Tengah Kepala BNN Jateng Brigjen Benny Gunawan, Selasa (19/5/2020).
Untuk menghindari kecurigaan serta pemeriksaan petugas sepanjang perjalanan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tersangka SH menumpang kendaraan angkutan barang. Dia mengetahui bahwa jenis kendaraan tersebut yang masih bisa melintas di masa PSBB . ( Baca:Lima Kasus Positif Corona Baru di Muara Enim Semuanya Perempuan )
"Tersangka SH berangkat ke Jakarta dan pulang ke Pekalongan dengan menumpang mobil pikap pengangkut barang karena moda transportasi tersebut merupakan yang masih diperbolehkan beroperasi saat ini," terangnya.
Perempuan ini pun menyembunyikan sabu seberat 200 gram dan pil ekstasi warna biru sejumlah 500 butir dalam boneka beruang. Dengan cara itu, SH berhasil lolos menyelundupkan barang-barang terlarang tersebut.
Sindikat itu melibatkan Jaringan Pekalongan-LP Pati. Tiga orang yang berhasil ditangkap yakni RS (36) alias Sambungan warga Desa Panjang Wetan Kota Pekalongan, SH (31) alias Wezrek warga Desa Panjang Wetan Kota Pekalongan, dan Widodo (35) alias Herman Widodo warga Binaan LP Klas II B Pati.
Pengungkapan kasus bermula dari penangkapan terhadap tersnagka RS di Desa Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan, Selasa 5 Mei 2020 pukul 13.30 WIB. Tersangka mengaku mendapatkan narkotika itu dari SH.
"Tersangka RS alis Sambungan merupakan residivis kasus narkotika. Sementara tersangka Widodo saat ini masih menjalani hukuman di LP Klas II B Pati terkait kasus narkotika. Pengungkapan kasus ini merupakan kerjasama dan sinergitas BNNP Jateng dengan LP Klas II B Pati," ungkapnya.
(ihs)