Beredar Video Kekerasan Kelompok Bersenjata Terhadap Warga Papua
A
A
A
TEMBAGAPURA - Disaat 1.300 warga Kampung Kimbely dan Banti disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beredar video kekerasan KKB terhadap beberapa orang Papua. Video kekerasan tersebut beredar di grup WhatsApps (WA) sejumlah wartawan di Papua.
Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 53 detik itu terlihat beberapa warga Papua didudukan di tengah lapangan dengan diawasi oleh beberapa pria yang menbawa senjata api laras panjang dan panah tradisional. Selanjutnya nampak seorang warga dianiaya dengan cara ditendangi oleh beberapa pria bersenjata.
Warga ini kemudian tergeletak karena tidak kuat kepalanya ditendangi oleh beberapa pria bersenjata. Di bagian lain juga terlihat seorang warga Papua juga dianiaya kelompok bersenjata yang membawa senjata api dan panah.
Terkait dengan beredarnya video kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh KKB, pihak Polda Papua masih mendalami kejadian tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyayangkan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata yang diduga melakukan tindak kekerasan tersebut. "Polda Papua masih mendalami apakah korban penganiayaan adalah saudara Martinus Beanal yang dilaporkan hilang," ujar Boy
Hingga saat ini menurut Kapolda, Satgas Terpadu Penanggulangan Gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus melakukan upaya persuasif untuk membebaskan ratusan warga yang disandera baik di sekitar Kampung Kimberly, Kampung Utikini maupun Kampung Banti tanpa menimbulkan korban jiwa dari masyarakat.
"Berdasarkan informasi yang didapat bahwa untuk masyarakat putra daerah dan masyarakat pendatang yang meminta perlindungan kepada ketua suku, yakni warga masyarakat yang tergabung dari Kampung Longsoran sampai Kampung Banti Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Sedangkan untuk bahan sembako sudah mulai menipis," jelas Boy.
Dalam video yang berdurasi sekitar 1 menit 53 detik itu terlihat beberapa warga Papua didudukan di tengah lapangan dengan diawasi oleh beberapa pria yang menbawa senjata api laras panjang dan panah tradisional. Selanjutnya nampak seorang warga dianiaya dengan cara ditendangi oleh beberapa pria bersenjata.
Warga ini kemudian tergeletak karena tidak kuat kepalanya ditendangi oleh beberapa pria bersenjata. Di bagian lain juga terlihat seorang warga Papua juga dianiaya kelompok bersenjata yang membawa senjata api dan panah.
Terkait dengan beredarnya video kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh KKB, pihak Polda Papua masih mendalami kejadian tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyayangkan tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata yang diduga melakukan tindak kekerasan tersebut. "Polda Papua masih mendalami apakah korban penganiayaan adalah saudara Martinus Beanal yang dilaporkan hilang," ujar Boy
Hingga saat ini menurut Kapolda, Satgas Terpadu Penanggulangan Gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus melakukan upaya persuasif untuk membebaskan ratusan warga yang disandera baik di sekitar Kampung Kimberly, Kampung Utikini maupun Kampung Banti tanpa menimbulkan korban jiwa dari masyarakat.
"Berdasarkan informasi yang didapat bahwa untuk masyarakat putra daerah dan masyarakat pendatang yang meminta perlindungan kepada ketua suku, yakni warga masyarakat yang tergabung dari Kampung Longsoran sampai Kampung Banti Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Sedangkan untuk bahan sembako sudah mulai menipis," jelas Boy.
(sms)