Hilang 2 Hari, Jasad Soni Ditemukan Mengapung di Waduk Wonorejo

Selasa, 07 November 2017 - 17:27 WIB
Hilang 2 Hari, Jasad...
Hilang 2 Hari, Jasad Soni Ditemukan Mengapung di Waduk Wonorejo
A A A
TULUNG AGUNG - Jasad Soni Lianggita (22) warga Kelurahan Tamanan Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditemukan mengapung di Waduk Wonorejo. Tubuhnya membengkak dan mulai menghitam lazimnya para korban tenggelam.

Pemancing yang dua hari hilang terseret arus waduk itu masih mengenakan busana lengkap. "Korban mengenakan pakaian seperti jaket warna hitam dan celana jeans biru,” ujar Bripka Hendro Purnomo humas Polres Tulungagung, Selasa sore (7/11/2017).

Dari hasil pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda tanda penganiayaan. Kendati demikian petugas tetap membawa ke rumah sakit untuk kepentingan visum. "Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda penganiayaan, "terang Hendro.

Soni hilang sejak Minggu (5/11/2017) sore. Pemancing ikan itu terseret arus saat berusaha menerebas ketinggian air. Hujan deras membuat air waduk yang semula hanya sepinggang orang dewasa tiba-tiba meningkat pesat. Soni berupaya mencapai daratan sebelum air semakin tinggi.

Sementara Romlan (48), warga Desa/Kecamatan Kauman, rekan memancing Soni memilih bertahan. Romlan selamat setelah petugas memberi pertolongan dan melakukan evakuasi.

Dalam pencarian selama tiga hari itu petugas gabungan (BPBD, Basarnas Trenggalek, TNI dan Polri) sempat membuat gelombang buatan. Namun, jasad Soni tak kunjung muncul. Beberapa petugas juga sempat menyelam. Namun di kedalaman lebih dari tujuh meter itu petugas tidak melihat apa apa.

Jasad Soni muncul sendiri sekitar 50 meter dari tempatnya tenggelam. Belajar dari insiden maut itu, menurut Hendro pihaknya akan melakukan patroli rutin di sekitar waduk Wonorejo. Hal itu mengingat insiden ini bukan pertama kalinya terjadi.

Selain itu tidak sedikit warga masyarakat yang mengambil posisi mengail ikan di daratan yang muncul di tengah waduk. Daratan yang menyerupai pulau itu muncul saat air waduk Wonorejo surut.

"Dan itu berbahaya ketika hujan turun. Debit air akan mendadak naik. Karenanya sebagai antisipasi kita akan melakukan patroli rutin serta memasang rambu. Kita akan koordinasi dengan jasa tirta," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Nadroli Alwi mengatakan batas waktu pencarian jasad korban 3X24 jam. Jika dalam batas waktu itu tidak ditemukan, petugas akan menghentikan pencarian.

"Sebab prosedurnya memang demikian, "ujarnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0462 seconds (0.1#10.140)