Bersatu di Pilgub Jatim, PDIP-PKB Jadi Rival di Pilkada Tulungagung

Senin, 06 November 2017 - 08:47 WIB
Bersatu di Pilgub Jatim, PDIP-PKB Jadi Rival di Pilkada Tulungagung
Bersatu di Pilgub Jatim, PDIP-PKB Jadi Rival di Pilkada Tulungagung
A A A
TULUNGAGUNG - Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Tulungagung memutuskan bergabung dengan koalisi besar yang mengusung Ketua Umum PWI Pusat Margiono sebagai calon Bupati Tulungagung periode 2018-2023.PKB menghindari berkoalisi dengan PDI Perjuangan yang mengusung pasangan calon incumbent Syahri Mulyo-Maryoto Birowo.

Ketua DPC PKB Tulungagung Adib Makarim menegaskan tidak ada koalisi linier dalam politik. "Tidak ada itu koalisi linier," ujar Adib kepada SINDOnews, Minggu (5/11/2017), menanggapi koalisi linier antara PDIP dan PKB di pusat dan Pilgub Jatim.

Adib berdalih, setiap daerah memiliki kearifan lokal dalam berpolitik. Alasan itu yang menjadi alasan PKB Tulungagung merapat ke koalisi besar.

Karenanya, bersama Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, PAN, PPP, PKS, Partai Nasdem, dan PBB, PKB memilih memenangkan Margiono.

Secara blak-blakan Adib menangkis pendapat Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang mendampingi safari politik Cawagub Jatim Abdullah Azwar Anas di Tulungagung.

Hasto yang bertemu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengatakan PKB akan memberi dukungan pada Pilkada 2018. Sebab, koalisi yang terjalin antara PDIP-PKB di pilgub Jatim dan nasional, kata Hasto bersifat linier. "Kita memiliki kearifan lokal. Karenanya tidak ada linier," tegas Adib.

Adib tidak membantah bahwa pihak incumbent yakni Syahri Mulyo tidak memperlihatkan isyarat meminta dukungan PKB. Tidak ada komunikasi politik dari Syahri Mulyo. Saat PKB membuka pendaftaran bakal calon bupati, Syahri juga tidak berusaha mendaftar.

Terkait koalisi 10 parpol itu, Adib mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan PKB Jawa Timur dan pusat. Dia mengatakan sudah memperoleh isyarat lampu hijau. "Saya menerima surat keputusan dari pimpinan untuk mengusung Pak Margiono," katanya.

Dia mengakui surat keputusan partai bukan rekomendasi. Kendati demikian, Adib optimistis surat rekomendasi DPP PKB tidak jauh dari surat keputusan untuk mendukung Margiono.

Sementara, Margiono mengatakan dirinya terus melakukan sosialisasi dan menguatkan komunikasi politik yang sudah terbangun. Dia menyatakan terima kasih kepada koalisi besar yang telah mengusungnya. "Tentu tidak ada lain lagi selain memenangkan Pilkada 2018 mendatang," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5121 seconds (0.1#10.140)