Pemkot Bandung Bangun Taman Asia Afrika
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat kembali membangun taman publik bekerja sama dengan swasta. Kali ini, taman yang akan dibangun adalah Taman Asia Afrika.
Taman tersebut didedikasikan kepada sejarah yang pernah tertoreh pada 1955 lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dibuatnya taman Asia Afrika ini atas permintaan negara-megara Asia dan Afrika agar memiliki tempat yang mempresentasikan sejarah Konferensi Asia Afrika selain Gedung Merdeka.
"Permintaan itu saya wujudkan dan taman di sini bukan sekadar taman serta hutan kota, tapi punya tema sejarah namanya Taman Asia Afrika," tutur Ridwan saat meletakkan batu pertama pembuatan Taman Asia Afrika di Jalan Kiaracondong, Jumat (3/11/2017).
Nantinya, Taman Asia Afrika akan berada di lahan seluas 2,6 hektare. Luas lahan tersebut merupakan kewajiban pembangunan Ruang Terbuka Hijau di atas lahan seluas 13 hektare milik Pemkot Bandung yang akan dibangun kemudian hari.
Emil menyebutkan, pengerjaan Taman Asia Afrika ini akan dikerjakan selama 5-6 bulan ke depan. Pembangunan RTH tersebut didahulukan agar manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Sesuai janji saya dulu, bahwa penataan kawasan Kiaracondong ini kita mendahulukan hutan kota dan taman kota dengan temanya Taman Asia Afrika. Janji itu sampai di hari ini," katanya.
Di taman tersebut, selain akan menjadi ruang rekreasi dan edukasi, ada juga fungsi untuk penahan banjir.
"Jadi tidak hanya estetika tapi untuk memastikan menjadi serapan saat hujan, jadi saluran-saluran kita arahkan ke sini dengan teknologi filter air," jelasnya.
Pembangunan Taman Asia Afrika yang berada di kawasan Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung ini dikerjakan oleh pihak swasta dengan mekanisme investasi. Skema tersebut berubah dari sistem lama yang biasanya menggunakan skema Build-Operate-Transfer (BOT).
Taman tersebut didedikasikan kepada sejarah yang pernah tertoreh pada 1955 lalu. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dibuatnya taman Asia Afrika ini atas permintaan negara-megara Asia dan Afrika agar memiliki tempat yang mempresentasikan sejarah Konferensi Asia Afrika selain Gedung Merdeka.
"Permintaan itu saya wujudkan dan taman di sini bukan sekadar taman serta hutan kota, tapi punya tema sejarah namanya Taman Asia Afrika," tutur Ridwan saat meletakkan batu pertama pembuatan Taman Asia Afrika di Jalan Kiaracondong, Jumat (3/11/2017).
Nantinya, Taman Asia Afrika akan berada di lahan seluas 2,6 hektare. Luas lahan tersebut merupakan kewajiban pembangunan Ruang Terbuka Hijau di atas lahan seluas 13 hektare milik Pemkot Bandung yang akan dibangun kemudian hari.
Emil menyebutkan, pengerjaan Taman Asia Afrika ini akan dikerjakan selama 5-6 bulan ke depan. Pembangunan RTH tersebut didahulukan agar manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh masyarakat.
"Sesuai janji saya dulu, bahwa penataan kawasan Kiaracondong ini kita mendahulukan hutan kota dan taman kota dengan temanya Taman Asia Afrika. Janji itu sampai di hari ini," katanya.
Di taman tersebut, selain akan menjadi ruang rekreasi dan edukasi, ada juga fungsi untuk penahan banjir.
"Jadi tidak hanya estetika tapi untuk memastikan menjadi serapan saat hujan, jadi saluran-saluran kita arahkan ke sini dengan teknologi filter air," jelasnya.
Pembangunan Taman Asia Afrika yang berada di kawasan Jalan Ibrahim Adjie, Kiaracondong, Kota Bandung ini dikerjakan oleh pihak swasta dengan mekanisme investasi. Skema tersebut berubah dari sistem lama yang biasanya menggunakan skema Build-Operate-Transfer (BOT).
(rhs)