Diberi Simbol Sulapa Eppa'e, PSI Dukung Nurdin Abdullah

Jum'at, 03 November 2017 - 23:53 WIB
Diberi Simbol Sulapa...
Diberi Simbol Sulapa Eppa'e, PSI Dukung Nurdin Abdullah
A A A
JAKARTA - Meski sempat dikhawatirkan batal maju sebagai Cagub Sulawesi Selatan, dukungan terus mengalir ke Nurdin Abdullah. Kejutan terbaru datang dari partai pendatang baru yang baru saja dinyatakan lolos seleksi administrasi parpol calon peserta Pemilu 2019.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memberikan dukungannya kepada Nurdin Abdullah. "Kami minta Bro Nurdin Abdullah untuk memberikan Solidarity Lecture karena PSI tentu harus satu napas dengan calon yang didukungnya. Sekarang kami sudah yakin benar. PSI dukung penuh Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan," tegas Grace Natalie, Ketua Umum PSI disela acara Solidarity Lecture bertajuk Kekuasaan untuk Rakyat di Basecamp DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).

Dalam acara tersebut, PSI menyerahkan simbol Sulapa Eppa’e untuk sebagai amanah dan dukungan PSI kepada Nurdin Abdullah. "Sulapa Eppa’e ini dalam maknanya, inspirasi ini kami ambil setelah berkomunikasi dengan struktur kami di Sulsel dan juga masukan dari beberapa tokoh dan budayawan Sulsel. Ini simbol yang maknanya berupa empat sifat dan sumber utama karakter pemimpin yang cocok untuk memimpin Sulsel ke depan," Grace menambahkan.

Di bawah simbol berbentuk persegiempat itu, terdapat tulisan berbahasa bugis "Macca na malempu, Warani na magetteng" yang dijelaskan oleh Grace "Cerdas dan jujur, berani serta konsisten. Itu empat kriteria yang kami lihat tercermin dalam diri Bro Nurdin Abdullah. Ini sejalan dengan misi perjuangan PSI untuk melawan korupsi dan intoleransi di Indonesia."

Ini adalah kali kedua PSI secara resmi melibatkan diri dalam Pilkada. Setelah mendukung Ahok-Djarot di DKI Jakarta pada Pilkada lalu, kini di Pilkada Sulsel mendukung Nurdin Abdullah.
"Kami sudah buktikan jika PSI mendukung calon tertentu kami tidak setengah hati. PSI ingin menunjukkan bahwa PSI tidak hanya mendukung figur tapi kebajikan dan integritas yang ditunjukkan figur tersebut. Figur bisa dipenjara bahkan bisa mati, tapi kebajikan tidak akan pernah mati," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang juga mantan Jubir Ahok-Djarot ini.

Ketua DPW PSI Sulsel M. Fadli Noor yang juga turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan bahwa "Sulapa Eppa’e" adalah simbol pemaknaan tertinggi bagaimana sebuah kekuasaan dijalankan.

Di tanah Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar, kekuasaan tidak hanya diwariskan melalui silsilah keturunan, namun juga oleh syarat adat.

Meski keturunan bangsawan, namun jika tidak memegang karakter Sulapa Eppa’e maka tahta tidak layak untuknya. Dalam falsafah Bugis 'Naia ade' temmakkeana temmakkeappo’ adat itu tidak diwariskan, adat itu tidak mengenal anak dan cucu.

Terkait dengan Nurdin Abdullah, Fadli menambahkan “Empat sisi dalam simbol huruf 'Sa' dalam aksara lontata itu juga cerminan dari empat syarat adat yang harus dimiliki oleh Gubernur Sulsel yang akan datang yakni: harus memegang ade’ (menjalankan adat), wicara (mampu memutuskan sengketa dengan adil), menjadi rapang (bijaksana memutus masalah dengan landasan pengetahuan yang menyeluruh), wari (mengenal batas-batas kekuasaan, hak dan kewajiban). Ini amanah yang berat untuk Daeng Nurdin Abdullah, namun PSI Sulsel solid dukung beliau.

PSI akan total menurunkan semua kekuatan partainya dalam Pilkada Sulsel. "Kami memang partai baru, kami enggak punya banyak kekuatan finansial, namun kami punya anak muda dengan segudang energi, kreatifitas dan modal solidaritas untuk mendukung Daeng Nurdin Abdullah," Grace Natalie Ketum PSI mengakhiri dengan optimisme.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3653 seconds (0.1#10.140)