Kembali ke Rumah, Pengungsi Gunung Agung Merasa Bahagia
A
A
A
KARANGASEM - Pengungsi Gunung Agung dari Kawasan Rawan Bencana I dan II sudah mulai pulang kembali ke rumahnya. Para pengungsi yang selama ini berada di Gor Sweca Pura, Klungkung, sudah kembali ke rumah masing-masing, Senin (30/10/2017).
Sekitar pukul 7.30 Wita, pengungsi Gunung Agung ini siap-siap untuk pulang. Mereka menaikkan barang-barangnya ke truk. Bukan hanya pakaian, berbagai hewan piaranya, seperti anjing, burung semuanya ikut dibawa pulang.
Seorang warga Karangasem, Nyoman Wanten mengaku senang akhirnya bisa kembali pulang ke rumah. "Ya pasti senang akhirnya bisa pulang ke rumah. Apalagi saat ini kami mau merayakan hari raya Galungan," katanya.
Dia mengaku merasa bersyukur lantaran status Gunung Agung sudah mulai turun. "Ya mudah-mudahan statusnya turun terus sampai normal," harapnya.
Perempuan yang jualan sayur ini sempat meneteskan air mata lantaran sedih harus mengungsi selama aktivitas gung Agung meningkat. "Ya siapa yang mau mengungsi. Pasti sedih,"ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan Ni Kadek Kayanti. Dia ingin segera sampai rumah dan bersih-bersih setelah satu bulan ditinggal mengungsi. "Ya pasti senang kami bisa pulang. Saya kan bersih-bersih rumah mempersiapkan kebutuhan galungan,"katanya.
Warga tidak hanya pulang secara mandiri saja, namun juga ada yang meminta diantarkan oleh pemerintah Kabupaten Klungkung. Warga yang diantar oleh Pemerintah Klungkung difasilitasi bus dan truk.
Diketahui status Gunung Agung turun sejak Minggu 29 Oktober 2017. Status Gunung Agung turun lantaran aktivitas kegempaan dan data -data lainnya menunjukkan adanya penurunan. Bahkan kegempaan pun dalam enam hari terakhir hanya sekitar 200 hingga 400 kali.
Sekitar pukul 7.30 Wita, pengungsi Gunung Agung ini siap-siap untuk pulang. Mereka menaikkan barang-barangnya ke truk. Bukan hanya pakaian, berbagai hewan piaranya, seperti anjing, burung semuanya ikut dibawa pulang.
Seorang warga Karangasem, Nyoman Wanten mengaku senang akhirnya bisa kembali pulang ke rumah. "Ya pasti senang akhirnya bisa pulang ke rumah. Apalagi saat ini kami mau merayakan hari raya Galungan," katanya.
Dia mengaku merasa bersyukur lantaran status Gunung Agung sudah mulai turun. "Ya mudah-mudahan statusnya turun terus sampai normal," harapnya.
Perempuan yang jualan sayur ini sempat meneteskan air mata lantaran sedih harus mengungsi selama aktivitas gung Agung meningkat. "Ya siapa yang mau mengungsi. Pasti sedih,"ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan Ni Kadek Kayanti. Dia ingin segera sampai rumah dan bersih-bersih setelah satu bulan ditinggal mengungsi. "Ya pasti senang kami bisa pulang. Saya kan bersih-bersih rumah mempersiapkan kebutuhan galungan,"katanya.
Warga tidak hanya pulang secara mandiri saja, namun juga ada yang meminta diantarkan oleh pemerintah Kabupaten Klungkung. Warga yang diantar oleh Pemerintah Klungkung difasilitasi bus dan truk.
Diketahui status Gunung Agung turun sejak Minggu 29 Oktober 2017. Status Gunung Agung turun lantaran aktivitas kegempaan dan data -data lainnya menunjukkan adanya penurunan. Bahkan kegempaan pun dalam enam hari terakhir hanya sekitar 200 hingga 400 kali.
(wib)