Semarang Siap Wakili Indonesia di ASEAN Clean Tourist City
A
A
A
SEMARANG - Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi salah satu nominasi untuk mewakili Indonesia dalam ASEAN Clean Tourist City Standard. Untuk bisa mewakili Indonesia di ajang tersebut, tidaklah mudah. Kota Semarang harus terlebih dahulu "menyingkirkan" enam kabupaten/kota lainnya.
Kota Semarang memiliki modal yang lebih dari cukup, untuk bisa maju mewakili Indonesia. Setidaknya Kota Semarang memiliki tiga modal utama. Pertama, selama enam kali berturut-turut Kota Semarang berhasil meraih penghargaan Adipura. Kedua, Kota Semarang berhasil menempati urutan ke-5 Indeks Pariwisata Indonesia. Kota Semarang berhasil meraih Wiwerda Kota Sehat dan ditambah ada komitmen kuat dari Wali Kota Semarang untuk memenuhi standar kota wisata bersih ASEAN.
Dari sisi keunggulan destinasi wisata, Kota Semarang memiliki cukup banyak destinasi wisata yang layak dijual ke wisatawan mancanegara. Contohnya, Kota Lama, Lawang Sewu, Tugu Muda, Sam Po Kong, sampai desa wisata Kandiri di Gunungpati. Ditambah lagi, wisata yang lagi hits sekarang yakni Kampung Pelangi, yang sudah tenar sampai ke luar negari.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, dengan masuk nominasi ASEAN Clean Tourist City Standard merupakan kebanggaan sekaligus tugas berat bagi Kota Semarang.
Meskipun tergolong pemain baru di bidang pariwisata, Hendi mengaku akan terus berupaya membenahi destinasi wisata yang sudah ada, terutama kebersihan sampah, penataan reklame, sanitasi air, serta penyediaan peta informasi wisata dan peta transportasi wisata.
Hendi menyadari, pengelolaan lingkungan menjadi fokus utama pada penilaian ASEAN Clean Tourist City Award. Karena itu, Organisasi Perangkat Daerah terkait bersama masyarakat pun terus giat melakukan pembenahan terhadap jalan-jalan utama, fasilitas publik, taman kota, ruang terbuka, destinasi wisata.
"Masyarakat merupakan bagian terdepan dalam upaya pengelolaan lingkungan wisata dengan cara membuang sampah sesuai jenis sampah di tempat sampah yang tersedia di sekitarnya, memelopori kampanye sampah dan limbah," katanya.
Hendi menyebutkan, Kota Semarang memiliki sejumlah program unggulan di bidang wisata di antaranya adalah event wisata di setiap destinasi wisata, city tour dengan bus tingkat wisata gratis.
"Di bidang kebersihan, keunggulan Kota Semarang sudah terbukti dengan Anugerah Piala Adipura enam kali berturut-turut, dan Program Gerbang Hebat," imbuhnya.
Keunggulan di bidang kesadaran masyarakat adalah Penyadaran Masyarakat melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata ) di setiap Kampung Tematik dan Desa Wisata dan Gerakan Aksi Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan).
Sebagai salah satu nominasi untuk mewakili Indonesia dalam ASEAN Clean Tourist City Standard, pada 3 Oktober lalu sudah mendapatkan kunjungan dari tim penilai. Masukan pun diberikan oleh Tim Penilai ASEAN Clean Tourist City.
Pemerintah Kota Semarang melaksanakan tindakan atas masukan tersebut, di antaranya adalah pembenahan taman kota yang bebas dari nyamuk dan kekumuhan, pembuatan peta lokasi destinasi wisata yang belum berstandar ASEAN, sampai persiapan dan penyiapan toilet di fasilitas publik yang berstandar ASEAN.
"Belum ada pemberitahuan resmi dari Kementerian Pariwisata, namun demikian untuk memenuhi 60% dari total nilai kriteria, Kota Semarang siap," tandasnya.
Kota Semarang memiliki modal yang lebih dari cukup, untuk bisa maju mewakili Indonesia. Setidaknya Kota Semarang memiliki tiga modal utama. Pertama, selama enam kali berturut-turut Kota Semarang berhasil meraih penghargaan Adipura. Kedua, Kota Semarang berhasil menempati urutan ke-5 Indeks Pariwisata Indonesia. Kota Semarang berhasil meraih Wiwerda Kota Sehat dan ditambah ada komitmen kuat dari Wali Kota Semarang untuk memenuhi standar kota wisata bersih ASEAN.
Dari sisi keunggulan destinasi wisata, Kota Semarang memiliki cukup banyak destinasi wisata yang layak dijual ke wisatawan mancanegara. Contohnya, Kota Lama, Lawang Sewu, Tugu Muda, Sam Po Kong, sampai desa wisata Kandiri di Gunungpati. Ditambah lagi, wisata yang lagi hits sekarang yakni Kampung Pelangi, yang sudah tenar sampai ke luar negari.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, dengan masuk nominasi ASEAN Clean Tourist City Standard merupakan kebanggaan sekaligus tugas berat bagi Kota Semarang.
Meskipun tergolong pemain baru di bidang pariwisata, Hendi mengaku akan terus berupaya membenahi destinasi wisata yang sudah ada, terutama kebersihan sampah, penataan reklame, sanitasi air, serta penyediaan peta informasi wisata dan peta transportasi wisata.
Hendi menyadari, pengelolaan lingkungan menjadi fokus utama pada penilaian ASEAN Clean Tourist City Award. Karena itu, Organisasi Perangkat Daerah terkait bersama masyarakat pun terus giat melakukan pembenahan terhadap jalan-jalan utama, fasilitas publik, taman kota, ruang terbuka, destinasi wisata.
"Masyarakat merupakan bagian terdepan dalam upaya pengelolaan lingkungan wisata dengan cara membuang sampah sesuai jenis sampah di tempat sampah yang tersedia di sekitarnya, memelopori kampanye sampah dan limbah," katanya.
Hendi menyebutkan, Kota Semarang memiliki sejumlah program unggulan di bidang wisata di antaranya adalah event wisata di setiap destinasi wisata, city tour dengan bus tingkat wisata gratis.
"Di bidang kebersihan, keunggulan Kota Semarang sudah terbukti dengan Anugerah Piala Adipura enam kali berturut-turut, dan Program Gerbang Hebat," imbuhnya.
Keunggulan di bidang kesadaran masyarakat adalah Penyadaran Masyarakat melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata ) di setiap Kampung Tematik dan Desa Wisata dan Gerakan Aksi Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan).
Sebagai salah satu nominasi untuk mewakili Indonesia dalam ASEAN Clean Tourist City Standard, pada 3 Oktober lalu sudah mendapatkan kunjungan dari tim penilai. Masukan pun diberikan oleh Tim Penilai ASEAN Clean Tourist City.
Pemerintah Kota Semarang melaksanakan tindakan atas masukan tersebut, di antaranya adalah pembenahan taman kota yang bebas dari nyamuk dan kekumuhan, pembuatan peta lokasi destinasi wisata yang belum berstandar ASEAN, sampai persiapan dan penyiapan toilet di fasilitas publik yang berstandar ASEAN.
"Belum ada pemberitahuan resmi dari Kementerian Pariwisata, namun demikian untuk memenuhi 60% dari total nilai kriteria, Kota Semarang siap," tandasnya.
(zik)