Dinas Lingkungan Hidup Tebo Ambil Sampel Air yang Tercemar
A
A
A
TEBO - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tebo, mengambil sample limbah dan mengambil sample air PDAM yang diduga sudah tercemar limbah Pabrik PT Makin yang mengakibatkan ratusan warga Desa Teluk Renda Ilir terserang penyakit gatal - gatal hingga bernanah.
Tim Lab yang dipimpin Kabid PP dan KLH, Mas Irpan, pada Kamis (5/10/2017) sore langsung melakukan pengambilan sample di tiga titik pada area pabrik untuk dilakukan pengecekan apakah virus penyakit kulit tersebut berasal dari limbah pabrik.
"Ya kita dari LH melakukan pengambilan sample di tiga titik, yaitu sample limbah air, udara dan imbiyen," jelasnya, Jumat (6/10/2017).
Selain pengambilan sample di sekitar pabrik, LH juga melakukan pengambilan sample dari air PDAM dan Bak mandi warga di Desa Teluk Renda Ilir, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.
"Biar lebih akurat, kita juga mengambil sample air dari PDAM maupun bak mandi warga. Untuk hasilnya, baru diketahui 10 hari kedepan," jelasnya.
Terkait hal itu, Manajer Pabrik PT Makin Muhammad Arif S, saat dimintai keterangan membantah bahwa penyakit itu berasal dari limbah.
Pasalnya, sesuai instruksi bahwa ada 3 titik sumur pantau menggunakan blok land aplikasi. Dan 3 titik ini selalu dilakukan uji, bahkan UKL dan UPL nya sudah disampaikan ke pemerintah.
"Proses sudah sesuai dengan standar, jika dugaan dari masyarakat penyakit itu dari limbah itu tidak benar," katanya.
Sementara pantauan di lapangan, pihak LH langsung mengambil sample di sekitar Pabrik. Dan Suaratebo menilai bahwa kolam limbah yang berada di sekitar pabrik sepertinya terlalu kecil untuk menampung limbah yang hampir tiap hari beraktivitas.
Hal ini juga diakui salah satu karyawan pabrik, bahwa kolam untuk menampung limbah beberapa hari lalu baru saja di dalami, jika pada saat hujan turun, limbah tersebut melimpah ke anak kanal.
Tim Lab yang dipimpin Kabid PP dan KLH, Mas Irpan, pada Kamis (5/10/2017) sore langsung melakukan pengambilan sample di tiga titik pada area pabrik untuk dilakukan pengecekan apakah virus penyakit kulit tersebut berasal dari limbah pabrik.
"Ya kita dari LH melakukan pengambilan sample di tiga titik, yaitu sample limbah air, udara dan imbiyen," jelasnya, Jumat (6/10/2017).
Selain pengambilan sample di sekitar pabrik, LH juga melakukan pengambilan sample dari air PDAM dan Bak mandi warga di Desa Teluk Renda Ilir, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.
"Biar lebih akurat, kita juga mengambil sample air dari PDAM maupun bak mandi warga. Untuk hasilnya, baru diketahui 10 hari kedepan," jelasnya.
Terkait hal itu, Manajer Pabrik PT Makin Muhammad Arif S, saat dimintai keterangan membantah bahwa penyakit itu berasal dari limbah.
Pasalnya, sesuai instruksi bahwa ada 3 titik sumur pantau menggunakan blok land aplikasi. Dan 3 titik ini selalu dilakukan uji, bahkan UKL dan UPL nya sudah disampaikan ke pemerintah.
"Proses sudah sesuai dengan standar, jika dugaan dari masyarakat penyakit itu dari limbah itu tidak benar," katanya.
Sementara pantauan di lapangan, pihak LH langsung mengambil sample di sekitar Pabrik. Dan Suaratebo menilai bahwa kolam limbah yang berada di sekitar pabrik sepertinya terlalu kecil untuk menampung limbah yang hampir tiap hari beraktivitas.
Hal ini juga diakui salah satu karyawan pabrik, bahwa kolam untuk menampung limbah beberapa hari lalu baru saja di dalami, jika pada saat hujan turun, limbah tersebut melimpah ke anak kanal.
(sms)