Diduga Korban Malapraktik, Zacky Malah Meninggal usai Operasi

Jum'at, 06 Oktober 2017 - 13:49 WIB
Diduga Korban Malapraktik,...
Diduga Korban Malapraktik, Zacky Malah Meninggal usai Operasi
A A A
Kesedihan menyelimuti keluarga almarhum seorang bocah yang diduga korban malapraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.

Korban merupakan murid SD Mendawai 1 kelas 2 bernama Muhammad Zacky Arya Pratama (8) warga Jalan Perwira RT 6, Gang Sedap Malam 1, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan.

Putra tunggal pasangan Dedi Hari Priyadi (31) dan Riyana (28) ini meninggal dunia setelah menjalani operasi pemasangan pen di kaki sebelah kanan karena patah setelah mengalami kecelakaan. Zacky meninggal di rumah sakit pada Rabu (4/10/2017) sekitar pukul 18.15 WIB.

"Jadi anak saya ini pada Maret 2017 mengalami kecelakaan dan kaki sebelah kanannya patah. Karena ketiadaan biaya, kami hanya mengobati secara alternatif dengan cara di gypsum saja. Dan sehat seperti biasa meski jalannya tidak normal," ujar ayah korban, Dedi Hari Priyadi (31) didampingi istrinya, Riyana (28) di rumah, Jumat (6/10/2017).

Ia melanjutkan, pada Juni 2017 korban Zacky kembali jatuh saat bermain dan kakinya kembali mengalami sakit. Sehingga kembali dilakukan pengobatan di alternatif.

"Sempat tidak sekolah satu bulan untuk memyembuhkan penyakit di kakinya, bulan Juli masuk sekolah lagi. Anaknya ceria sekali tidak ada keluhan sama sekali," katanya.

Singkat cerita pada 28 September 2017 guru kelas Zacky menyampaikan kepada Orangtua untuk memeriksakan kaki Zacky ke Rumah Sakit supaya dipasang pen dikakinya.

"Guru Zacky bilang lebih baik dipasang pen di kakinya, karena kasihan melihat Zacky saat jalan. Dari situ saya langsung kontrol ke rumah sakit sambil membawa rontgen yang dulu," sebutnya.

Kemudian pada Selasa 3 Oktober 2107, Zacky masuk ke rumah sakit untuk proses operasi pemasangan pen di kakinya.

"Saat itu kami urus dengan BPJS mendapat kelas 3 di ruang perawatan Meranti RSUD Sultan Imanuddin, baru pada Rabu pukul 09.00 WIB rencannya baru bisa dioperasi. Dan sejak malam Zacky diminta puasa dulu," terangnya.

Ie menambahkan, namun operasi baru dilakukan pada pukul 13.30 WIB karena ruang operasi antre. "Sejak awal operasi saya sedikit merasakan keanehan, seperti tidak ada persiapan yang matang. Tidak menyiapkan darah. Tidak dicek dulu kondisi anak saya langsung main bawa ke ruang operasi. Operasi selesai pada pukul 15.30 WIB. Saat itu dokter bilang operasi sudah selesai dan saya diminta menebus darah O plus di bank darah rumah sakit," jelasnya.

Ayah Zacky kemudian bergegas ke bank darah untuk menebus darah tersebut, namun dirinya diminta bersabar karena menunggu stok datang.

"Pada pukul 16.30 WIB darah juga tak kunjung datang dan saya kembali masuk ke ruang operasi dan sempat berkomunikasi dengan Zacky hanya sepatah dua patah kata yang dilontarkan Zacky, 'Mana mamak' saya jawab Mamak di luar belum boleh masuk. Salah satu perawat bilang kalau pembuluh darah Zacky ada yang pecah<' terangnya.

Sekitar pukul 17.00 WIB kondisi Zacky tiba-tiba drop dan langsung dilarikan ke ruang ICU rumah sakit. Zacky tak sadarkan diri secara mendadak dan wajahnya sudah pucat.

"Saat di ICU Mamak nya yang menemani, tapi di ICU, Zacky sudah tidak sadar. Pada pukul 18.00 WIB kondisi Zacky Kritis dan sempat dibantu dengan alat tekan jantung namun akhirnya meninggal dunia pada pukul 18.15 WIB," pungkasnya.

Hingga kini belum ada penjelasan secara medis kenapa Zacky meninggal secara mendadak. Pihak keluarga merasa kecewa dengan pihak Rumah Sakit. Dan rencananya keluarga akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Sementara itu Plt RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Ahmad Fauzan saat dikonfirmasi MNC Media masih belum banyak berkomentar saat dicecar pertanyaan.

"Rencana RS akan menfasilitasi pertemuan orangtua dengan dokternya untuk mendapatkan penjelasan tentang kronologisnya dalam waktu dekat. Jadi dari RS hanya bisa menyampaikan hal tersebut untuk sementara," ujar Fauzan usai menghadiri rapat di DPRD Kobar.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6320 seconds (0.1#10.140)