Ganti Pasangan, Nurdin Abdullah Optimistis Elektabilitas Meningkat

Kamis, 05 Oktober 2017 - 16:03 WIB
Ganti Pasangan, Nurdin Abdullah Optimistis Elektabilitas Meningkat
Ganti Pasangan, Nurdin Abdullah Optimistis Elektabilitas Meningkat
A A A
MAKASSAR - Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah optimistis elektabilitasnya semakin meningkat meski harus mengganti pasangan atau calon wakilnya, dari Tanribali Lamo ke Sudirman Sulaiman.

Nurdin yang dihubungi siang tadi menyatakan kemungkinan besar akan berpasangan dengan Sudirman Sulaiman. Namun, sebelum mendeklarasikan diri, ia akan membicarakan hal itu dengan Tanribali Lamo dan Sudirman Sulaiman.

"Iya, jadi begini, saya sebelum deklarasi setelah tanggal 20 (Oktober) itu, saya bicara dengan Pak Tanri bertiga dulu ngobrol, Insya Allah (berpasangan dengan Sudirman Sulaiman)," jelasnya, Kamis (5/10/2017).

Mengenai pernyataan beberapa pihak yang menilai pergantian pasangan akan memberi efek negatif terhadap elektabilitasnya, Nurdin menilai itu hanya strategi dari pihak lain untuk menurunkan semangatnya.

"Kalau turun orang tidak akan bilang begitu, itu kan strateginya orang, tidak mungkin saya diberitahu kalau saya turun. Itu kan logikanya," tegas Nurdin.

Ia menambahkan, saat ini partai politik yang menentukan apakah pasangan kandidat akan maju sebagai calon atau tidak. Menurutnya, partailah yang mengatur siapa berpasangan dengan siapa.

"Kalau saya sih, ini kan gini, kita ini diatur sama partai. Elektabilitas tinggi dengan Pak Tanri tapi tidak maju, percuma kan? Pilih mana coba? Lebih bagus apa keinginan partai, kita berganti pasangan barulah kita bergerak. Kalau sekarang disurvei memang, tapi nanti setelah deklarasi kita berjalan dan mempromosikan diri, ya pasti ada dampaklah," paparnya.

Ia juga menanggapi beberapa pernyataan pengamat yang menyatakan peluangnya untuk bertarung pada Pilgub Sulsel 2018. "Kalau saya sih gini, ini pengamat-pengamat kita gimana ya? Saya selama ini kan dianggap jadi penonton, tidak dapat partai. Tidak ada satu pun pengamat yang mengatakan saya bisa maju, sekarang apa yang terjadi, kita dapat partai dianggap lagi apa?"

Terkait parpol pengusung tambahan dan waktu deklarasi, ia mengaku belum mau membeberkan. Alasannya tidak etis. "Ini belum diumumkan saja orang sudah ngomong saya serakahlah, gimana itu. Apalagi kalau diumumkan. Deklarasi setelah tanggal 20 (Oktober), kita tidak ingin berikan tanggal pasti, karena pasti ada lagi kegiatan tandingan. Kita tidak mau, kita mau soft," pungkasnya.

Beberapa waktu sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Firdaus Muhammad mengatakan, meningkat atau turunnya elektabilitas NA pascapenggantian pasangan sangat tergantung pada figur pengganti.

"Tergantung figur pengganti pasangannya. Namun pergantian TBL itu menjadi ujian terhadap komitmen NA (Nurdin Abdullah). Kalau misalkan Sudirman jadi penggantinya, belum digaransi bisa menaikkan keterpilihan NA."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5158 seconds (0.1#10.140)