Bentrok dengan Suporter Bola, 2 Pendekar Silat Tewas
Bentrok dengan Suporter Bola, 2 Pendekar Silat Tewas
A
A
A
SURABAYA - Suporter sepak bola terlibat tawuran dengan salah satu perkumpulan silat di Balongsari, Tandes, Surabaya, Minggu (1/10/2017) dini hari. Akibatnya, dua orang tewas.
Korban tewas adalah Muhammad Anis (22), warga Simo Pomahan, Kelurahan Suko Manunggal, serta Aris Eko Ristanto (25), warga Desa Tlogorejo, Kepoh Baru, Bojonegoro. Keduanya anggota perkumpulan silat.
Informasi yang dihimpun, kedua korban dikeroyok oleh ratusan suporter ketika melewati kerumunan suporter di kawasan Bundaran Margomulyo. Tak hanya itu, motor yang mereka kendarai juga dibakar. Belum diketahui penyebab utama keributan ini.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Termasuk mencari tahu persoalan yang melatarbelakangi peristiwa bentrok kedua kelompok tersebut. "Kami sudah lakukan olah TKP. Kami juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Namun, ini masih belum selesai," tegasnya.
Berdasarkan keterangan para saksi dan polisi di lapangan, lanjut Leo, sekelompok suporter memang melakukan penghadangan di Bundaran Margomulyo. Mereka berkumpul untuk mencari sasaran. "Bahkan, ada sekelompok bikers sempat dihadang. Tetapi setelah dijelaskan oleh polisi kalau itu warga biasa akhirnya dibiarkan lewat," katanya.
Leo menduga, kasus yang menimpa dua anggota perguruan silat juga demikian. Sebab, pada saat hampir bersamaan, kelompok perguruan silat juga tengah perjalanan pulang dari kegiatan di Gresik.
"Dua orang yang tewas itu kebetulan sedang berboncengan dan melewati kerumunan suporter. Mereka sebenarnya sudah menyadari kalau ada keramaian di depannya, tetapi tidak menghindari. Malah tancap gas dan akhirnya menabrak gerobak sampah. Setelah itu lari dan dikejar sama kelompok suporter, sepeda motor juga dibakar," kata Leo.
Korban tewas adalah Muhammad Anis (22), warga Simo Pomahan, Kelurahan Suko Manunggal, serta Aris Eko Ristanto (25), warga Desa Tlogorejo, Kepoh Baru, Bojonegoro. Keduanya anggota perkumpulan silat.
Informasi yang dihimpun, kedua korban dikeroyok oleh ratusan suporter ketika melewati kerumunan suporter di kawasan Bundaran Margomulyo. Tak hanya itu, motor yang mereka kendarai juga dibakar. Belum diketahui penyebab utama keributan ini.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Leonard Sinambela mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Termasuk mencari tahu persoalan yang melatarbelakangi peristiwa bentrok kedua kelompok tersebut. "Kami sudah lakukan olah TKP. Kami juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Namun, ini masih belum selesai," tegasnya.
Berdasarkan keterangan para saksi dan polisi di lapangan, lanjut Leo, sekelompok suporter memang melakukan penghadangan di Bundaran Margomulyo. Mereka berkumpul untuk mencari sasaran. "Bahkan, ada sekelompok bikers sempat dihadang. Tetapi setelah dijelaskan oleh polisi kalau itu warga biasa akhirnya dibiarkan lewat," katanya.
Leo menduga, kasus yang menimpa dua anggota perguruan silat juga demikian. Sebab, pada saat hampir bersamaan, kelompok perguruan silat juga tengah perjalanan pulang dari kegiatan di Gresik.
"Dua orang yang tewas itu kebetulan sedang berboncengan dan melewati kerumunan suporter. Mereka sebenarnya sudah menyadari kalau ada keramaian di depannya, tetapi tidak menghindari. Malah tancap gas dan akhirnya menabrak gerobak sampah. Setelah itu lari dan dikejar sama kelompok suporter, sepeda motor juga dibakar," kata Leo.
(zik)
Explore More