Anak-Anak Pengungsi Gunung Agung Tetap Semangat Sekolah
A
A
A
KARANGASEM - Berada di pengungsian akibat aktivitas gunung Agung meningkat, tidak menyurutkan semangat anak-anak Karangasem yang tinggal di Gor Sweca Pura bersekolah. Mereka sudah bersiap ke sekolah sekitar pukul 05.20 Wita karena masuk sekolah sekitar pukul 06.00 Wita.
Sebagian anak-anak pengungsi ini sekolah dengan tidak memakai seragam hanya memakai baju biasa dan membawa buku seadanya. Ada juga yang memakai seragam tapi tidak memakai sepatu. Anak-anak ini juga hanya memakai tas kresek karena tas sekolah mereka ketinggalan di rumah saat mengungsi.
I Gusti Ayu Ekayanti salah satu anak pengungsi ini merasa senang bisa sekolah lagi. Dia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam belajar. "Ya saya senang bisa sekolah lagi. Teman-temannya baik-baik," katanya di SDN 2 Gelgel, Klungkung, Jumat (29/9/2017).
Pernyataan bocah kelas 4 SD itu juga diamini teman-temannya. Gusti Arimbawa, bocah kelas 5 ini mengaku tidak memakai seragam lantaran bajunya ketinggalan di rumah. "Waktu mau ngungsi ngak sempet bawa seragam. Cuma bawa tas dan buku saja,"ujarnya.
Dia mengaku merasa senang bisa sekolah. Karena sudah lima hari ini tidak sekolah. "Ini baru dua hari sekolah," terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Gelgel, I Wayan Suryadi mengatakan, ada 155 anak pengungsi yang sudah sekolah di SDN 2 Gelgel. Dia tidak mempermasalahkan ketika ada anak yang tidak memakai seragam sekolah.
"Secara kemanusiaan kita tidak berpikir situasi dan kondisi. Kalaupun anaknya itu tidak berpakaian seragam ya kami dari staf dewan guru menerima semuanya," ucapnya.
Dia menambahkan, dengan situasi dan kondisi yang dimiliki saat ini ada sisswa yang pakai celana panjang ada juga pakai kaus. "Kami hanya berpikir bagaimana anak-anak ini bisa sekolah," pungkasnya.
Sebagian anak-anak pengungsi ini sekolah dengan tidak memakai seragam hanya memakai baju biasa dan membawa buku seadanya. Ada juga yang memakai seragam tapi tidak memakai sepatu. Anak-anak ini juga hanya memakai tas kresek karena tas sekolah mereka ketinggalan di rumah saat mengungsi.
I Gusti Ayu Ekayanti salah satu anak pengungsi ini merasa senang bisa sekolah lagi. Dia mengaku tidak mengalami kesulitan dalam belajar. "Ya saya senang bisa sekolah lagi. Teman-temannya baik-baik," katanya di SDN 2 Gelgel, Klungkung, Jumat (29/9/2017).
Pernyataan bocah kelas 4 SD itu juga diamini teman-temannya. Gusti Arimbawa, bocah kelas 5 ini mengaku tidak memakai seragam lantaran bajunya ketinggalan di rumah. "Waktu mau ngungsi ngak sempet bawa seragam. Cuma bawa tas dan buku saja,"ujarnya.
Dia mengaku merasa senang bisa sekolah. Karena sudah lima hari ini tidak sekolah. "Ini baru dua hari sekolah," terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Gelgel, I Wayan Suryadi mengatakan, ada 155 anak pengungsi yang sudah sekolah di SDN 2 Gelgel. Dia tidak mempermasalahkan ketika ada anak yang tidak memakai seragam sekolah.
"Secara kemanusiaan kita tidak berpikir situasi dan kondisi. Kalaupun anaknya itu tidak berpakaian seragam ya kami dari staf dewan guru menerima semuanya," ucapnya.
Dia menambahkan, dengan situasi dan kondisi yang dimiliki saat ini ada sisswa yang pakai celana panjang ada juga pakai kaus. "Kami hanya berpikir bagaimana anak-anak ini bisa sekolah," pungkasnya.
(wib)