Pengungsi Gunung Agung 82.825 Jiwa
Pengungsi Gunung Agung 82.825 Jiwa
A
A
A
KARANGASEM - Jumlah pengungsi Gunung Agung terus bertambah. Berdasarkan data Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung, jumlah pengungsi pada Rabu (27/9/2017) pukul 06.00 Wita mencapai 82.825 jiwa.
Para pengungsi itu berada di berbagai wilayah di Bali seperti di Buleleng 8.518 jiwa, Klungkung 19.456 jiwa, Sidemen 8.204 jiwa, Bandem 5.223 jiwa, dan Rendang 4. 432 orang.
Lalu, di Manggis 13.140 jiwa, Karangasem 3.074 jiwa, Kabupaten Bangli 5.076 jiwa, Abang 5.816 jiwa. Di Kabupaten Tabanan terdapat 1.080 jiwa, Kota Denpasar 2.962 orang, Kabupaten Gianyar 1.011 orang, di Badung 4.319 jiwa, dan Jembrana ada 514 orang pengungsi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, masalah jumlah pengungsi itu sangat dinamis.
"Begini, pada waktu pernyataan Awas itu masyarakat saya lihat dan saya amati, ada yang tinggal di daerah tidak harus dievakuasi, mereka ikut dievakuasi," jelasnya.
Menurutnya, evakuasi ada dua yakni evakuasi mandiri dan dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pihaknya mengaku sudah mendengar banyak warga yang mengungsi di daerah luar Bali.
"Informasinya seperti itu. Ada warga Karangasem yang sudah mulai mengungsi di luar Bali," katanya.
Menurutnya, pengungsi tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Willem menjelaskan, sebelum terjadi erupsi, warga harus siaga.
"Masyarakat atau warga tidak boleh meninggal gara-gara erupsi. Oleh karena itu evakuasi harus betul-betul ketat dilakukan. Ini sudah kami lakukan oleh pemda bersama TNI dan Polri," pungkasnya.
Para pengungsi itu berada di berbagai wilayah di Bali seperti di Buleleng 8.518 jiwa, Klungkung 19.456 jiwa, Sidemen 8.204 jiwa, Bandem 5.223 jiwa, dan Rendang 4. 432 orang.
Lalu, di Manggis 13.140 jiwa, Karangasem 3.074 jiwa, Kabupaten Bangli 5.076 jiwa, Abang 5.816 jiwa. Di Kabupaten Tabanan terdapat 1.080 jiwa, Kota Denpasar 2.962 orang, Kabupaten Gianyar 1.011 orang, di Badung 4.319 jiwa, dan Jembrana ada 514 orang pengungsi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, masalah jumlah pengungsi itu sangat dinamis.
"Begini, pada waktu pernyataan Awas itu masyarakat saya lihat dan saya amati, ada yang tinggal di daerah tidak harus dievakuasi, mereka ikut dievakuasi," jelasnya.
Menurutnya, evakuasi ada dua yakni evakuasi mandiri dan dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pihaknya mengaku sudah mendengar banyak warga yang mengungsi di daerah luar Bali.
"Informasinya seperti itu. Ada warga Karangasem yang sudah mulai mengungsi di luar Bali," katanya.
Menurutnya, pengungsi tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Willem menjelaskan, sebelum terjadi erupsi, warga harus siaga.
"Masyarakat atau warga tidak boleh meninggal gara-gara erupsi. Oleh karena itu evakuasi harus betul-betul ketat dilakukan. Ini sudah kami lakukan oleh pemda bersama TNI dan Polri," pungkasnya.
(zik)
Explore More