Waduh, 6.000 Warga Salatiga Menganggur
A
A
A
SALATIGA - Angka pengangguran di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada 2017 ini terhitung masih tinggi. Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mencatat, jumlah warga yang belum memiliki pekerjaan atau menganggur saat ini mencapai 6.000 orang.
Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris mengatakan, angka pengangguran tersebut riil dan bukan sekadar angka saja. Itu adalah warga Kota Salatiga yang harus mendapat perhatian khusus dari pemkot.
"Ini salah satu PR (pekerjaan rumah) yang cukup menyita perhatian. Karena itu, kami mengajak seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) untuk bersama-sama menyelesaikan PR Pemkot Salatiga," kata Muh Haris saat membuka kegiatan Workshop Pasca Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milenium di Kota Salatiga, Selasa (26/9/2017).
Dia menyatakan, penanganan pengangguran selaras dengan goal (tujuan) pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. "Angka kemiskinan Kota Salatiga 2016 adalah sebesar 5,24%. Mari kita bersama-sama tuntaskan pekerjaan ini demi kemakmuran masyarakat Salatiga," tandasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Salatiga Sri Joko Nurhadi menjelaskan, warga yang belum memiliki pekerjaan usianya beragam. Sebagian besar adalah usia produktif yang baru saja lulus sekolah. "Sebagian besar pencari kerja di Salatiga adalah warga berusia produktif. Mereka belum lama lulus sekolah," paparnya.
Guna mengatasi masalah pengangguran, harus ada terobosan dan gebrakan dari pemerintah dan kalangan pengusaha. "Investasi merupakan jalan keluar terbaik untuk mengurai masalah ini. Karena itu, Pemkot Salatiga akan berupaya untuk meningkatkan investasi," ujarnya.
Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris mengatakan, angka pengangguran tersebut riil dan bukan sekadar angka saja. Itu adalah warga Kota Salatiga yang harus mendapat perhatian khusus dari pemkot.
"Ini salah satu PR (pekerjaan rumah) yang cukup menyita perhatian. Karena itu, kami mengajak seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) untuk bersama-sama menyelesaikan PR Pemkot Salatiga," kata Muh Haris saat membuka kegiatan Workshop Pasca Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milenium di Kota Salatiga, Selasa (26/9/2017).
Dia menyatakan, penanganan pengangguran selaras dengan goal (tujuan) pertama, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. "Angka kemiskinan Kota Salatiga 2016 adalah sebesar 5,24%. Mari kita bersama-sama tuntaskan pekerjaan ini demi kemakmuran masyarakat Salatiga," tandasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Salatiga Sri Joko Nurhadi menjelaskan, warga yang belum memiliki pekerjaan usianya beragam. Sebagian besar adalah usia produktif yang baru saja lulus sekolah. "Sebagian besar pencari kerja di Salatiga adalah warga berusia produktif. Mereka belum lama lulus sekolah," paparnya.
Guna mengatasi masalah pengangguran, harus ada terobosan dan gebrakan dari pemerintah dan kalangan pengusaha. "Investasi merupakan jalan keluar terbaik untuk mengurai masalah ini. Karena itu, Pemkot Salatiga akan berupaya untuk meningkatkan investasi," ujarnya.
(rhs)