4 Bakal Calon Bupati Bandung Barat dari PDIP Bertemu, Ada Apa?
A
A
A
BANDUNG BARAT - Empat dari enam bakal calon (balon) bupati yang ikut proses penjaringan di DPC PDIP Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan pertemuan mendadak di Hotel Masion Pine, Kota Baru Parahyangan, KBB, Rabu (13/9/2017). Mereka adalah Aa Umbara Sutisna, Yayat T Soemitra, Pamriadi, dan Udis Supriatna, sedangkan yang tidak diundang adalah Elin Suharliah Abubakar dan Maman S Sunjaya.
Meskipun tidak lantang mengakui, pertemuan ini diduga kuat merupakan bentuk reaksi dari deklarasi oleh sayap partai PDIP Banteng Muda Indonesia (BMI) yang mendorong pasangan Elin Suharliah Abubakar dan Maman S Sunjaya sebagai pasangan calom bupati dan wakil bupati, Selasa (12/9/2017). (Baca Juga: Pilkada Bandung Barat, BMI Dorong Elin Bersanding dengan Maman
Disinggung mengenai hal ini, Aa Umbara Sutisna mengaku pertemuan ini sudah diagendakan sebelumnya. Kebetulan keempat balon ada kegiatan di sekitar Padalarang, sehingga bisa bertemu dan bersilaturahmi. "Ini pertemuan silaturahmi, kebetulan kami semua kader PDIP dan sedang ada kegiatan di sekitar sini," kata Ketua DPRD KBB ini.
Namun, dirinya mengakui pertemuan ini adalah untuk menjaga soliditas, kekompakan, dan keutuhan PDIP di KBB. Tujuan utamanya adalah membesarkan partai agar bisa menang di Pemilu 2019. Untuk itu, sebaiknya semua pihak menahan diri agar tidak membuat kegaduhan apalagi menjelang Pilkada KBB 2018.
"SK rekomendasi itu kewenangan pusat, jangan mendahuluilah, apalagi ada yang memaketkan. Itu tidak elok dan hanya menimbulkan kegaduhan saja," tegasnya.
Wakil Bupati KBB yang juga salah satu balon dari PDIP Yayat T Soemitra menyebutkan sah-sah saja ketika ada sayap partai yang mendukung figur tertentu. Apalagi, PDIP memiliki beberapa sayap partai yang aktif. Namun, semua itu nantinya berpulang ke DPP yang memutuskan segalanya. Jadi bisa saja yang direkomendasikan oleh pusat adalah figur yang berbeda.
"Semua boleh berpendapat tapi ketika keputusan DPP turun maka harus fatsun dan dilaksanakan, termasuk saya pun harus menerima apa pun keputusan tersebut," tandasnya.
Meskipun tidak lantang mengakui, pertemuan ini diduga kuat merupakan bentuk reaksi dari deklarasi oleh sayap partai PDIP Banteng Muda Indonesia (BMI) yang mendorong pasangan Elin Suharliah Abubakar dan Maman S Sunjaya sebagai pasangan calom bupati dan wakil bupati, Selasa (12/9/2017). (Baca Juga: Pilkada Bandung Barat, BMI Dorong Elin Bersanding dengan Maman
Disinggung mengenai hal ini, Aa Umbara Sutisna mengaku pertemuan ini sudah diagendakan sebelumnya. Kebetulan keempat balon ada kegiatan di sekitar Padalarang, sehingga bisa bertemu dan bersilaturahmi. "Ini pertemuan silaturahmi, kebetulan kami semua kader PDIP dan sedang ada kegiatan di sekitar sini," kata Ketua DPRD KBB ini.
Namun, dirinya mengakui pertemuan ini adalah untuk menjaga soliditas, kekompakan, dan keutuhan PDIP di KBB. Tujuan utamanya adalah membesarkan partai agar bisa menang di Pemilu 2019. Untuk itu, sebaiknya semua pihak menahan diri agar tidak membuat kegaduhan apalagi menjelang Pilkada KBB 2018.
"SK rekomendasi itu kewenangan pusat, jangan mendahuluilah, apalagi ada yang memaketkan. Itu tidak elok dan hanya menimbulkan kegaduhan saja," tegasnya.
Wakil Bupati KBB yang juga salah satu balon dari PDIP Yayat T Soemitra menyebutkan sah-sah saja ketika ada sayap partai yang mendukung figur tertentu. Apalagi, PDIP memiliki beberapa sayap partai yang aktif. Namun, semua itu nantinya berpulang ke DPP yang memutuskan segalanya. Jadi bisa saja yang direkomendasikan oleh pusat adalah figur yang berbeda.
"Semua boleh berpendapat tapi ketika keputusan DPP turun maka harus fatsun dan dilaksanakan, termasuk saya pun harus menerima apa pun keputusan tersebut," tandasnya.
(zik)