Isak Tangis Warnai Pemakaman TKW asal Serang
A
A
A
SERANG - Isak tangis keluarga Timong binti Salwani (28) TKW asal Kampung Puyuh Koneng, Desa Kencana Harapan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten pecah saat peti jenazah tiba di kediaman korban.
Tampak kedua anak tak kuat melihat jasad ibunya di dalam peti jenazah. Bahkan, anak keduanya Ika Nur Azizah (5) hanya bisa menangis dipelukan sang ayah Holyadi sambil sang ibu "Emak, emak, bapak emak," kata Sri dengan air mata memenuhi wajahnya.
Sementara Holyadi tampak kuat dan berusaha menyembunyikan kesedihannya saat melihat jasad sang istri yang sudah terbujur aku didalam peti jenazah. Terlihat kerabat, tetangga Holyadi menyemangati agar dapat ikhlas atas kehilangan istri yang dicintainya.
"Saya engga kuat, saya sedih. Kasihan sama anak-anak kangen sama ibunya," kata Holyadi tampak tak percaya istrinya meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak KBRI Damaskus yang sudah membantu kepulangan jasad sang istri kembali ke tanah kelahirannya. "Alhamdulilah, istri sudah pulang meski dalam kondisi seperti ini (meninggal dunia). Yang penting bisa ngelihat wajahnya untum terakhir kali," ucapnya.
Kematian Timong yang tak wajar, karena ada tindakan kekerasan yang dilakukan majikannya, pihak keluarga menuntut pelaku untuk dihukum seadil-adilnya. "Kite ore terime teteh kite sampe mengkenen, (Saya engga terima kakak saya sampai meninggal seperti ini)," kata adik ipar Holyadi sambil menangis.
Tampak kedua anak tak kuat melihat jasad ibunya di dalam peti jenazah. Bahkan, anak keduanya Ika Nur Azizah (5) hanya bisa menangis dipelukan sang ayah Holyadi sambil sang ibu "Emak, emak, bapak emak," kata Sri dengan air mata memenuhi wajahnya.
Sementara Holyadi tampak kuat dan berusaha menyembunyikan kesedihannya saat melihat jasad sang istri yang sudah terbujur aku didalam peti jenazah. Terlihat kerabat, tetangga Holyadi menyemangati agar dapat ikhlas atas kehilangan istri yang dicintainya.
"Saya engga kuat, saya sedih. Kasihan sama anak-anak kangen sama ibunya," kata Holyadi tampak tak percaya istrinya meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak KBRI Damaskus yang sudah membantu kepulangan jasad sang istri kembali ke tanah kelahirannya. "Alhamdulilah, istri sudah pulang meski dalam kondisi seperti ini (meninggal dunia). Yang penting bisa ngelihat wajahnya untum terakhir kali," ucapnya.
Kematian Timong yang tak wajar, karena ada tindakan kekerasan yang dilakukan majikannya, pihak keluarga menuntut pelaku untuk dihukum seadil-adilnya. "Kite ore terime teteh kite sampe mengkenen, (Saya engga terima kakak saya sampai meninggal seperti ini)," kata adik ipar Holyadi sambil menangis.
(nag)