2,5 Bulan Hilang, Tenaga Honorer di Atambua Ditemukan Tinggal Belulang di Hutan
A
A
A
KEFAMENANU - Setelah dinyatakan hilang dua setengah bulan lalu, Philipus Kono (63), tenaga honorer di bengkel Dinas Pekerjaan Umum (PU) Atambua, Kabupaten Belu, NTT, ditemukan tewas di hutan dengan kondisi sudah tinggal tulang belulang. Korban ditemukan oleh keluarga di Bukit Haumeniana, Desa Sifaniha, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sebelumnya, pada 18 Juni 2017 atau sekitar 2,5 bulan lalu, korban datang dari Atambua untuk menjenguk istri dan tiga anaknya yang tinggal di Kampung Kukbadak, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara. Namun sejak tiba, korban dan istrinya terlibat pertengkaran karena cemburu.
Setelah bertengkar, dua hari kemudian korban pun keluar dari rumah dan sejak saat itu hilang. upaya keluarga terus mencari keberadaan korban, bahkan sempat melapor ke pihak kepolisian setempat.
"Belakangan baru korban ditemukan oleh keluarga sudah meninggal dunia di hutan. Lokasi dengan jarak rumahnya kurang lebih 8 kilometer dan tidak ada akses jalan antar kampung," ungkap Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto, Rabu (30/8/2017).
Hingga saat ini, pihak keluarga meminta polisi untuk melakukan autopsi jenazah korban. Pihak keluarga ingin memastikan penyebab kematian korban, apakah meninggal dunia karena dihabisi orang lain atau akibat sakit bawaan.
Sebelumnya, pada 18 Juni 2017 atau sekitar 2,5 bulan lalu, korban datang dari Atambua untuk menjenguk istri dan tiga anaknya yang tinggal di Kampung Kukbadak, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara. Namun sejak tiba, korban dan istrinya terlibat pertengkaran karena cemburu.
Setelah bertengkar, dua hari kemudian korban pun keluar dari rumah dan sejak saat itu hilang. upaya keluarga terus mencari keberadaan korban, bahkan sempat melapor ke pihak kepolisian setempat.
"Belakangan baru korban ditemukan oleh keluarga sudah meninggal dunia di hutan. Lokasi dengan jarak rumahnya kurang lebih 8 kilometer dan tidak ada akses jalan antar kampung," ungkap Kapolres TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto, Rabu (30/8/2017).
Hingga saat ini, pihak keluarga meminta polisi untuk melakukan autopsi jenazah korban. Pihak keluarga ingin memastikan penyebab kematian korban, apakah meninggal dunia karena dihabisi orang lain atau akibat sakit bawaan.
(wib)