Tersesat di Ladang Milik Warga, Orangutan Dievakuasi BKSDA
Tersesat di Ladang Milik Warga, Orangutan Dievakuasi BKSDA
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Petugas BKSDA Seksi Wilayah II Pangkalan Bun bersama organisasi internasional OF UK berhasil mengevakusi orangutan dewasa yang tersesat di ladang milik warga di Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Senin (28/8/2017).
"Awalnya ada warga yang melapor bahwa ada orangutan berukuran besar berada di ladang. Kemudian tim meluncur ke TKP dan benar terlihat orangutan yang cukup besar berada di ladang," ujar Kepala BKSDA SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo di kantornya.
Ia melanjutkan, kemudian petugas menyiapkan senapan yang berisi obat bius untuk ditembakkan ke orangutan tersebut. Setelah orangutan tersebut pingsan, petugas langsung mengevakuasi menggunakan jaring. "Kemudian kita bawa ke kandang transit di depan kantor bapeda. Orangutan ini berjenis kelamin Jantan dengan berat sekitar 80 kilogram."
Dijelaskan, orangutan ini diperkirakan masuk ke lahan warga untuk mencari makan. Sebab habitat aslinya sudah mulai hilang dampak dari perluasan perkebunan sawit. "Makin banyak orangutan yang mencari makan di ladang milik warga lantaran hutan yang menjadi habitatnya mulai terkikis kebun sawit," pungkasnya.
"Awalnya ada warga yang melapor bahwa ada orangutan berukuran besar berada di ladang. Kemudian tim meluncur ke TKP dan benar terlihat orangutan yang cukup besar berada di ladang," ujar Kepala BKSDA SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo di kantornya.
Ia melanjutkan, kemudian petugas menyiapkan senapan yang berisi obat bius untuk ditembakkan ke orangutan tersebut. Setelah orangutan tersebut pingsan, petugas langsung mengevakuasi menggunakan jaring. "Kemudian kita bawa ke kandang transit di depan kantor bapeda. Orangutan ini berjenis kelamin Jantan dengan berat sekitar 80 kilogram."
Dijelaskan, orangutan ini diperkirakan masuk ke lahan warga untuk mencari makan. Sebab habitat aslinya sudah mulai hilang dampak dari perluasan perkebunan sawit. "Makin banyak orangutan yang mencari makan di ladang milik warga lantaran hutan yang menjadi habitatnya mulai terkikis kebun sawit," pungkasnya.
(nag)
Explore More