Ratusan Baliho Miliknya Raib, Balon Bupati Ini Uring-Uringan
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bakal calon (balon) Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Partai Demokrat Kosasih dan timnya mengaku berang. Pasalnya, ratusan baliho sosialisasi pencalonan miliknya yang terpasang di sejumlah titik raib tak berbekas sejak Rabu (23/8/2017) malam.
Kosasih mengatakan, baliho miliknya yang hilang mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga berukuran besar 3 x 5 meter. Seperti di depan Biofarma, di dekat UNAI, di Patrol, lapang Cisarua, di depan RSJ Cisarua. Bahkan termasuk baliho yang terpasang di rumahnya yang berada di pinggir jalan.
"Totalnya ada lebih dari seratus baliho yang hilang dan kalau diuangkan itu bisa mencapai Rp25 juta," tuturnya di Parongpong, Jumat (25/8/2017).
Dia mendapatkan laporan bahwa baliho yang sudah dipasang sejak Mei itu dibongkar Satpol PP. Namun yang disayangkan pembongkaran itu terkesan tebang pilih karena baliho bakal calon bupati yang lain justru tidak ditertibkan.
Seperti milik Elin Suharliah Abubakar, Aa Umbara Sutisna, Yayat T Soemitra, atau Pamriadi yang semuanya berasal dari PDI Perjuangan. Terlebih pembongkaran itu juga tidak ada informasi pemberitahuan terlebih dahulu ke pihaknya.
"Ini tidak ada pemberitahuan dulu. Padahal kalau ada informasi saya bisa menyuruh tim sukses atau relawan untuk menurunkannya sendiri," tuturnya.
Menurutnya, jika Satpol PP memang benar objektif melakukan penertiban seharusnya dibabad semua. Dengan menyisakan baligo bakal calon yang dibekingi pemerintah daerah, Kosasih menilai Satpol PP telah mengindikasikan keberpihakan.
"Punya saya sudah ditata dengan baik, tapi baliho balon lain yang jelas melanggar K3 kok dibiarkan. Ini menjadi pertanyaan semua pihak, karena selain saya ada baliho bakal calon lain yang juga ditertibkan seperti Pither Djuandis dari Demokrat dan Sundaya dari Gerindra," pungkasnya.
Kosasih mengatakan, baliho miliknya yang hilang mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga berukuran besar 3 x 5 meter. Seperti di depan Biofarma, di dekat UNAI, di Patrol, lapang Cisarua, di depan RSJ Cisarua. Bahkan termasuk baliho yang terpasang di rumahnya yang berada di pinggir jalan.
"Totalnya ada lebih dari seratus baliho yang hilang dan kalau diuangkan itu bisa mencapai Rp25 juta," tuturnya di Parongpong, Jumat (25/8/2017).
Dia mendapatkan laporan bahwa baliho yang sudah dipasang sejak Mei itu dibongkar Satpol PP. Namun yang disayangkan pembongkaran itu terkesan tebang pilih karena baliho bakal calon bupati yang lain justru tidak ditertibkan.
Seperti milik Elin Suharliah Abubakar, Aa Umbara Sutisna, Yayat T Soemitra, atau Pamriadi yang semuanya berasal dari PDI Perjuangan. Terlebih pembongkaran itu juga tidak ada informasi pemberitahuan terlebih dahulu ke pihaknya.
"Ini tidak ada pemberitahuan dulu. Padahal kalau ada informasi saya bisa menyuruh tim sukses atau relawan untuk menurunkannya sendiri," tuturnya.
Menurutnya, jika Satpol PP memang benar objektif melakukan penertiban seharusnya dibabad semua. Dengan menyisakan baligo bakal calon yang dibekingi pemerintah daerah, Kosasih menilai Satpol PP telah mengindikasikan keberpihakan.
"Punya saya sudah ditata dengan baik, tapi baliho balon lain yang jelas melanggar K3 kok dibiarkan. Ini menjadi pertanyaan semua pihak, karena selain saya ada baliho bakal calon lain yang juga ditertibkan seperti Pither Djuandis dari Demokrat dan Sundaya dari Gerindra," pungkasnya.
(rhs)