Seratus Juleha Dilatih untuk Sembelih Hewan Kurban
A
A
A
MALANG - 100 orang juru sembelih hewan kurban atau juleha di Kota Malang, Jawa Timur, mengikuti pelatihan cara menyembelih hewan kurban.
Para juleha ini diajarkan teknik hingga praktik tentang hewan kurban. Bagaimana cara penyembelihannya hingga menghasilkan daging yang asuh (aman, sehat, utuh dan halal) hingga layak dibagikan kepada masyarakat.
Ketidaktahuan dan kesalahan prosedur penyembelihan tidak hanya bisa mengakibatkan hewan kesakitan stress. Namun juga bisa menyebabkan daging yang dibagikan nantinya tidak asuh.
Pelatihan yang paling diminati adalah cara merobohkan hewan kurban sapi dengan tali, tanpa menyakiti sapinya. Serta dapat dilakukan cukup 2 orang saja. Inilah yang paling ditunggu, karena seringkali hewan justru stress. Bahkan marah hingga kabur dan mengakibatkan korban karena perlakukan yang salah.
“Karena ketidaktahuan, kerap kesulitan, bahkan hewan kabur dan menimbulkan korban,” kata Sulton Sucipto, peserta pelatihan.
Meskipun setiap tahun diadakan, pelatihan ini ternyata terus diminati. Bahkan pendaftarnya terus bertambah dan wajah-wajah baru antusias mengikuti pelatihan.
Bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, semakin banyak petugas jagal hewan kurban mengikuti aturan penyembelihan akan memudahkan pengawasan dan tercapainya kualitas daging kurban yang layak dikonsumsi.
Drh Anton Pramujiono, Kabid Peternakan dan kesehatan hewan mengatakan, pelatihan penyembelihan hingga pengemasan juga dilakukan untuk hewan kambing. Mulai pemilihan hewan, penyembelihan, membersihkan, hingga pengemasan sesuai syar’i.
Para juleha ini diajarkan teknik hingga praktik tentang hewan kurban. Bagaimana cara penyembelihannya hingga menghasilkan daging yang asuh (aman, sehat, utuh dan halal) hingga layak dibagikan kepada masyarakat.
Ketidaktahuan dan kesalahan prosedur penyembelihan tidak hanya bisa mengakibatkan hewan kesakitan stress. Namun juga bisa menyebabkan daging yang dibagikan nantinya tidak asuh.
Pelatihan yang paling diminati adalah cara merobohkan hewan kurban sapi dengan tali, tanpa menyakiti sapinya. Serta dapat dilakukan cukup 2 orang saja. Inilah yang paling ditunggu, karena seringkali hewan justru stress. Bahkan marah hingga kabur dan mengakibatkan korban karena perlakukan yang salah.
“Karena ketidaktahuan, kerap kesulitan, bahkan hewan kabur dan menimbulkan korban,” kata Sulton Sucipto, peserta pelatihan.
Meskipun setiap tahun diadakan, pelatihan ini ternyata terus diminati. Bahkan pendaftarnya terus bertambah dan wajah-wajah baru antusias mengikuti pelatihan.
Bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, semakin banyak petugas jagal hewan kurban mengikuti aturan penyembelihan akan memudahkan pengawasan dan tercapainya kualitas daging kurban yang layak dikonsumsi.
Drh Anton Pramujiono, Kabid Peternakan dan kesehatan hewan mengatakan, pelatihan penyembelihan hingga pengemasan juga dilakukan untuk hewan kambing. Mulai pemilihan hewan, penyembelihan, membersihkan, hingga pengemasan sesuai syar’i.
(rhs)