Ribuan Pesilat Ikuti Pentjak Malioboro Festival ke-V

Minggu, 20 Agustus 2017 - 22:04 WIB
Ribuan Pesilat Ikuti...
Ribuan Pesilat Ikuti Pentjak Malioboro Festival ke-V
A A A
YOGYAKARTA - Ribuan pesilat dari seluruh Indonesia selama tiga hari mulai Jumat 18 Agustus hingga Minggu (20/8/2017) berkumpul di Yogyakarta. Mereka mengikuti berbagai kegiatan dalam rangka Pentjak Malioboro Festival ke-V tahun 2017.

Puncak acara ini kemarin digelar pertunjukan koreografi silat-tari bertajuk Kridha Wira Budaya di titik nol kilometer Yogyakarta. Krida Wira Budaya ini menggambarkan semangat olah krida para pejuang kebudayaan. Pertunjukan ini hanya berdurasi sekitar delapan menit saja yang melibatkan sekitar 130 personel yang terdiri dari 40 pesilat dari Tapak Suci dan Perguruan Silat Persinas. Sementara sisanya penari dan pemain musik plus koor.

Menurut Sekretaris Pentjak Malioboro Festival 2017, Nanang Wisanggeni, festival ini diikuti oleh sekitar 6.000 pesilat dari sekitar 65 perguruan pencak silat se-Indonesia, salah satu diantaranya PPS Betako Merpati Putih. Mereka mengikuti berbagai acara mulai lomba koregrafi pencak silat, workshop pencak silat, sarasehan, bazar dan lain sebagainya. “Para pesilat datang dari daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daerah lainnya,” timpalnya.

Sebelum melakukan atraksi di depan pangung kehormatan di titik nol kilometer atau di depan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, ribuan pesilat ini melakukan kirab di sepanjang Jalan Malioboro yang diawali dari tempat parkir khusus Abu Bakar Ali menuju titik nol. Mereka menggunakan seragam kebesaran perguruan masing-masing. Para pesilat ini terdiri dari pesilat dewasa dan anak-anak.

“Acara Pentjak Malioboro Festival sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan rutin digelar tiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar perguruan pencak silat nasional, serta bentuk atraksi budaya dan wisata. Kami ingin menunjukkan pencak silat sebagai warisan budaya asli Indonesia masih eksis," jelasnya.

Agus, salah satu pesilat dari Tapak Suci Muhammadiyah mengaku belajar silat sejak masih di sekolah dasar. Selain menyehatkan, belajar pencak menurut dia juga mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi. “Kami diajarkan sportivitas dan saling menghormati, tidak memandang rendah orang lain,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)