PT Freeport Indonesia Sesalkan Aksi Anarkistis Massa Pendemo
A
A
A
TIMIKA - Pihak perusahaan tambang raksasa, PT Freeport Indonesia (PTFI) mengutuk keras aksi mogok para karyawannya yang berujung pada tindakan anarkistis dengan memblokade akses utama ke wilayah kerja PTFI di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Goronggorong Timika dan melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan, Sabtu 19 Agustus 2017 kemarin.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama menyatakan, perusahaan bersama otoritas lokal mengutuk aksi melawan hukum yang dilakukan massa yang memblokade akses utama ke wilayah kerja PTFI di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Gorong-Gorong Timika dan melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan sebelum dapat dikendalikan aparat keamanan pada, Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIT kemarin.
Menurut Riza Pratama, otoritas keamanan telah menegaskan bahwa aksi perusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh massa pada hari Sabtu kemarin, bukan lagi merupakan aksi unjuk rasa tindakan melainkan suatu pelanggaran hukum berat.
Menanggapi respon cepat aparat keamanan terhadap aksi tersebut, Riza Pratama menegaskan, pihak PT Freeport Indonesia mendukung tindakan aparat yang dengan tegas menangani permasalahan di lapangan.
“Kami menyampaikan dukungan dan penghargaan kepada aparat keamanan atas respon cepatnya dalam mengendalikan situasi kemarin,” ungkap Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama dalam siaran persnya yang diterima MNC MEDIA, Minggu (20/8/2017) malam.
Riza Pratama menegaskan, situasi di sekitar lokasi kejadian berangsur kondusif dan pihaknya bersama aparat keamanan telah melakukan pembersihan sisa-sisa puing kendaraan dan bangunan yang dibakar oleh massa, serta pengamanan di rute jalan tambang utama telah dilakukan.
"Pekerjaan pembersihan di Check Point 28 dan gorong-gorong dimulai pagi ini, Minggu (20/8/2017), Rute jalan tambang utama juga telah diamankan, perjalanan bus dan cargo akan dilanjutkan secara terbatas mulai hari Senin besok," kata Riza Pratama.
Terkait keamanan dan keselamatan karyawan, menurut Riza Pratama, keamanan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas perusahaan.
"Kami telah meminta seluruh karyawan untuk menghindari perjalanan ke area tersebut sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dan selalu menjaga kewaspadaan saat berpergian di Timika," ungkapnya.
Riza Pratama juga mengatakan, perusahaan tetap berkomitmen untuk melindungi para karyawan dan mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku.
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama menyatakan, perusahaan bersama otoritas lokal mengutuk aksi melawan hukum yang dilakukan massa yang memblokade akses utama ke wilayah kerja PTFI di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Gorong-Gorong Timika dan melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan sebelum dapat dikendalikan aparat keamanan pada, Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIT kemarin.
Menurut Riza Pratama, otoritas keamanan telah menegaskan bahwa aksi perusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh massa pada hari Sabtu kemarin, bukan lagi merupakan aksi unjuk rasa tindakan melainkan suatu pelanggaran hukum berat.
Menanggapi respon cepat aparat keamanan terhadap aksi tersebut, Riza Pratama menegaskan, pihak PT Freeport Indonesia mendukung tindakan aparat yang dengan tegas menangani permasalahan di lapangan.
“Kami menyampaikan dukungan dan penghargaan kepada aparat keamanan atas respon cepatnya dalam mengendalikan situasi kemarin,” ungkap Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Riza Pratama dalam siaran persnya yang diterima MNC MEDIA, Minggu (20/8/2017) malam.
Riza Pratama menegaskan, situasi di sekitar lokasi kejadian berangsur kondusif dan pihaknya bersama aparat keamanan telah melakukan pembersihan sisa-sisa puing kendaraan dan bangunan yang dibakar oleh massa, serta pengamanan di rute jalan tambang utama telah dilakukan.
"Pekerjaan pembersihan di Check Point 28 dan gorong-gorong dimulai pagi ini, Minggu (20/8/2017), Rute jalan tambang utama juga telah diamankan, perjalanan bus dan cargo akan dilanjutkan secara terbatas mulai hari Senin besok," kata Riza Pratama.
Terkait keamanan dan keselamatan karyawan, menurut Riza Pratama, keamanan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas perusahaan.
"Kami telah meminta seluruh karyawan untuk menghindari perjalanan ke area tersebut sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dan selalu menjaga kewaspadaan saat berpergian di Timika," ungkapnya.
Riza Pratama juga mengatakan, perusahaan tetap berkomitmen untuk melindungi para karyawan dan mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku.
(sms)