Massa Demo Papua Merdeka di Semarang Dibubarkan
A
A
A
SEMARANG - Unjuk rasa yang dilakukan massa Papua Merdeka di Semarang berujung bentrok, Selasa (15/8/2017). Bentrokan yang terjadi sekitar pukul 10.15 WIB itu berawal saat sekitar 30 orang pengunjuk rasa yang menuntut Papua Merdeka melakukan long march di kawasan bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan.
Kedatangan mereka dihadang massa pengunjuk rasa dari belasan pemuda yang tergabung Garda Nasional Patriot Indonesia (Ganaspati). Meski kalah jumlah, massa Ganaspati nekat membubarkan aksi pengunjuk rasa Pro Papua Merdeka. "NKRI harga mati. Kalau mau merdeka jangan hidup di sini (Indonesia)," teriak massa Ganaspati.
Sempat terjadi perlawanan dari massa pro Papua Merdeka. Di antara mereka bahkan berteriak-teriak menuntut kebebasan berdemokrasi. Adu mulut pun tak terhindarkan. Puluhan polisi yang bersiaga di lokasi kejadian terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap massa pengujuk rasa pro Papua Merdeka. Untuk menghindari perpercahan yang lebih parah, mereka diangkut menuju truk Dalmas.
Namun, beberapa aktivis termasuk seorang pendamping dari LBH Semarang sempat menolak untuk diangkut. Polisi sempat melakukan upaya paksa mengangkut mereka. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Senoaji menegaskan pihaknya terpaksa membubarkan pengunjuk rasa pro Papua Merdeka karena tidak mengantongi izin.
"Kami tidak akan pernah memberikan izin demo apalagi tuntutannya Merdeka. Selain itu ada sebagian kelompok masyarakat yang juga menolak mereka. Untuk itu kita angkut agar tidak terjadi bentrokan," tegas Kapolrestabes.
Kedatangan mereka dihadang massa pengunjuk rasa dari belasan pemuda yang tergabung Garda Nasional Patriot Indonesia (Ganaspati). Meski kalah jumlah, massa Ganaspati nekat membubarkan aksi pengunjuk rasa Pro Papua Merdeka. "NKRI harga mati. Kalau mau merdeka jangan hidup di sini (Indonesia)," teriak massa Ganaspati.
Sempat terjadi perlawanan dari massa pro Papua Merdeka. Di antara mereka bahkan berteriak-teriak menuntut kebebasan berdemokrasi. Adu mulut pun tak terhindarkan. Puluhan polisi yang bersiaga di lokasi kejadian terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap massa pengujuk rasa pro Papua Merdeka. Untuk menghindari perpercahan yang lebih parah, mereka diangkut menuju truk Dalmas.
Namun, beberapa aktivis termasuk seorang pendamping dari LBH Semarang sempat menolak untuk diangkut. Polisi sempat melakukan upaya paksa mengangkut mereka. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Senoaji menegaskan pihaknya terpaksa membubarkan pengunjuk rasa pro Papua Merdeka karena tidak mengantongi izin.
"Kami tidak akan pernah memberikan izin demo apalagi tuntutannya Merdeka. Selain itu ada sebagian kelompok masyarakat yang juga menolak mereka. Untuk itu kita angkut agar tidak terjadi bentrokan," tegas Kapolrestabes.
(wib)