Ibu Penderita Kanker Stadium 4 Ini Jalani Hidup Sebatang Kara
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Sungguh miris melihat nasib Nurlina, ibu berusia 36 tahun yang kini terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Sejak beberapa hari terahkir ia menjalani perawatan akibat menderita kanker payudara stadium 4.
Ibu malang ini tak hanya menderita kanker, tapi juga mengalani penderitaan ini seorang diri tanpa ditemani sanak keluarga. Kondisi tubuh Nurlina kini sangat memprihatinkan. Sebagian tubuh termasuk tangan di bagian kiri membengkak sebesar bantal guling.
Sedihnya, selama dirawat di rumah sakit, tak ada satupun pihak keluarga yang menemaninya kecuali beberapa warga dan perawat yang iba melihat keadaannya.
Sebelumnya, wanita yang ditinggalkan suaminya sejak beberapa tahun lalu ini sempat mendapatkan perawatan di RS Wahidin Sudiro Husodo, Kota Makassar.
Namun, kanker yang dialami sudah cukup parah hingga pihak rumah sakit tak mampu lagi menanganinya. Sebenarnya, selama dirawat di dua rumah sakit itu, Nurlina ditemani putrinya yang berusia 8 tahun. Namun, karena kondisi putrinya yang memprihatinkan mengetuk hati warga hingga putrinya diadopsi seorang bidan.
Kini, Nurlina hanya bisa bersabar lantaran kian hari kondisi kanker yang menggerogoti tubuhnya semakin parah. Meski telah dipulangkan dari RS Wahidin Sudiro Husodo yang merupakan rumah sakit terbesar di Kota Makassar, namun demi kemanusian pihak RSUD Polewali Mandar tetap merawat meski divonis stadium akhir.
Setiap harinya sejumlah warga yang peduli silih berganti menemani dan ikut membantu menemani Nurlina. Menurut pengakuan Nurlina (36), dirinya telah dikucilkan pihak keluarga sejak menikah dengan pria berbeda agama.
Namun sayang, suami yang seharusnya ikut merawat dan bertanggug jawab terhadap istrinya dan seorang putri yang masih berusia 8 tahun justru pergi entah kemana. Nurlina mengaku hanya hanya bisa pasrah dan berharap keluarga dan suaminya bisa menemuinya untuk yang terakhir kalinya.
Ibu malang ini tak hanya menderita kanker, tapi juga mengalani penderitaan ini seorang diri tanpa ditemani sanak keluarga. Kondisi tubuh Nurlina kini sangat memprihatinkan. Sebagian tubuh termasuk tangan di bagian kiri membengkak sebesar bantal guling.
Sedihnya, selama dirawat di rumah sakit, tak ada satupun pihak keluarga yang menemaninya kecuali beberapa warga dan perawat yang iba melihat keadaannya.
Sebelumnya, wanita yang ditinggalkan suaminya sejak beberapa tahun lalu ini sempat mendapatkan perawatan di RS Wahidin Sudiro Husodo, Kota Makassar.
Namun, kanker yang dialami sudah cukup parah hingga pihak rumah sakit tak mampu lagi menanganinya. Sebenarnya, selama dirawat di dua rumah sakit itu, Nurlina ditemani putrinya yang berusia 8 tahun. Namun, karena kondisi putrinya yang memprihatinkan mengetuk hati warga hingga putrinya diadopsi seorang bidan.
Kini, Nurlina hanya bisa bersabar lantaran kian hari kondisi kanker yang menggerogoti tubuhnya semakin parah. Meski telah dipulangkan dari RS Wahidin Sudiro Husodo yang merupakan rumah sakit terbesar di Kota Makassar, namun demi kemanusian pihak RSUD Polewali Mandar tetap merawat meski divonis stadium akhir.
Setiap harinya sejumlah warga yang peduli silih berganti menemani dan ikut membantu menemani Nurlina. Menurut pengakuan Nurlina (36), dirinya telah dikucilkan pihak keluarga sejak menikah dengan pria berbeda agama.
Namun sayang, suami yang seharusnya ikut merawat dan bertanggug jawab terhadap istrinya dan seorang putri yang masih berusia 8 tahun justru pergi entah kemana. Nurlina mengaku hanya hanya bisa pasrah dan berharap keluarga dan suaminya bisa menemuinya untuk yang terakhir kalinya.
(rhs)