Petugas Barak Pengungsian Erupsi Merapi Dapat Pendampingan Teknis

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 07:31 WIB
Petugas Barak Pengungsian Erupsi Merapi Dapat Pendampingan Teknis
Petugas Barak Pengungsian Erupsi Merapi Dapat Pendampingan Teknis
A A A
SLEMAN - Sebanyak 40 petugas barak pengungsian bencana erupsi Merapi Sleman mendapatkan pendampingan teknis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat di aula unit 1
Pemkab Sleman.

Bupati Sleman Sri Purnomo membuka langsung kegiatan tersebut. Diharapkan dengan pendampingan teknis ini dapat mengoptimalkan pelayanan pengungsian secara responsif, cepat
dan efisein.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pendampingan teknis ini penting. Terutama bagi petugas
dalam melaksanakan tugas di barak pengungsian. Sebab meski secara umum untuk koordinasi
penanganan bencana sudah baik, namun tidak bisa terlepas dari partisipasi masyarakat.

Apalagi potensi bencana erupsi Merapi tidak dapat diprediksikan. "Karena itu pemkab terus mengupayakan mitigasi bencana sejak dini, baik kepada petugas maupun masyarakat. Satu di antaranya melalui pendampinga teknis ini," kata Sri Purnomo saat membuka pendampingan teknis petugas barak pengungsian tersebut, Jumat (11/8/2017).

Hal lainnya dengan menjadikan desa dan sekolah siaga bencana, termasuk sister school. Hingga 2017 dari 86 desa se Sleman telah terbentuk 36 desa tanggung bencana, 48 sekolah siaga bencana dan 16 sister school. Khusus untuk sekolah jumlah itu mulai dari SD hingga SMA.

"Apa yang telah dilakuka Sleman ini juga menjadi model dalam penanggulangan bencana erupsi, baik dari dalam maupun luar negeri," paparnya.

Menurut Sri Purnomo apa yang telah dilakukan petugas tersebut, karena adanya kerja sama dari semua pihak. Sehingga saat erupsi Merapi 2010 lalu mampu mengkoordinasikan dan mengevaluasi 20.000 pengungsi lebih dengan baik dalam waktu tidak lebih dari dua jam.

Mantan ketua BNPB Syamsul Maarif yang hadir dalam acara tersebut mengatakan untuk penangganan pengungsian ini memang harus dikelola dengan baik. Baik dalam melakukan koordinasi dan evakuasi serta pendataan. Khusus pendataan pengungsi harus dapat digunakan untuk bantuan kebutuhan dan pendistribusian logistik.

Selain mendapatkan teori, juga akan ada kegiatan simulasi penanganan bencana erupsi Merapi. Simulasi akan dilakukan di Posko Utama Pakem dan di lima barak pengungsian, yaitu di Brayut, Plosokerep, Umbulmasrtani, Pandanpuro dan Purwobinangun. Simulasi akan diawali di
Posko Utama Pakem, Sabtu (12/8/2017).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6250 seconds (0.1#10.140)