Ledakan Galangan Kapal, Dirjen Hubla Sampaikan Bela Sungkawa
A
A
A
SERANG - Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), A Tonny Budiono menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa ledakan di galangan kapal PT Krakatau Shipyard, Desa Pulo Ampel, Serang, Banten, Jumat (11/8/2017) pukul 07.45 WIB. Ledakan tersebut terjadi pada kapal KM Kendhaga Nusantara 14 yang merupakan pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Telah terjadi ledakan di area galangan kapal PT Krakatau Shipyard ketika para pekerja baru memulai kerja untuk merakit kapal tersebut. Kami atas nama Ditjen Perhubungan Laut turut berduka dan prihatin atas terjadinya musibah ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari,” ungkapnya.
Tonny menjelaskan pihaknya belum mengetahui penyebab terjadinya musibah tersebut. “Untuk penyebab ledakan masih didalami pihak kepolisian, termasuk meminta keterangan dari para saksi dan sejumlah pihak terkait,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kapal KM Kendhaga Nusantara 14 merupakan kapal tipe Kontainer 100 Teus pesanan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kapal tersebut untuk mendukung program Tol Laut di wilayah Timur Indonesia.
Adapun kapal ini dibangun atas Kerja Sama Operasi (KSO) antara perusahaan galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dengan PT Krakatau Shipyard. Sumber anggaran pembangunan berasal dari APBN 2015-2017 dengan sistem multiyears (3 tahun) senilai Rp113,3 miliar.
“Terkait dengan proses pengerjaan kapal, hingga saat ini kemajuan pekerjaan mencapai 61%. Sekali lagi saya sampaikan musibah ini adalah murni kecelakaan kerja dan kiranya agar pihak galangan selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja dengan tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” ujar Tonny.
“Telah terjadi ledakan di area galangan kapal PT Krakatau Shipyard ketika para pekerja baru memulai kerja untuk merakit kapal tersebut. Kami atas nama Ditjen Perhubungan Laut turut berduka dan prihatin atas terjadinya musibah ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari,” ungkapnya.
Tonny menjelaskan pihaknya belum mengetahui penyebab terjadinya musibah tersebut. “Untuk penyebab ledakan masih didalami pihak kepolisian, termasuk meminta keterangan dari para saksi dan sejumlah pihak terkait,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kapal KM Kendhaga Nusantara 14 merupakan kapal tipe Kontainer 100 Teus pesanan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kapal tersebut untuk mendukung program Tol Laut di wilayah Timur Indonesia.
Adapun kapal ini dibangun atas Kerja Sama Operasi (KSO) antara perusahaan galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dengan PT Krakatau Shipyard. Sumber anggaran pembangunan berasal dari APBN 2015-2017 dengan sistem multiyears (3 tahun) senilai Rp113,3 miliar.
“Terkait dengan proses pengerjaan kapal, hingga saat ini kemajuan pekerjaan mencapai 61%. Sekali lagi saya sampaikan musibah ini adalah murni kecelakaan kerja dan kiranya agar pihak galangan selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja dengan tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” ujar Tonny.
(wib)