Jembatan Tak Diperbaiki, Kades Mandalasari Ancam Boikot Pilkada
A
A
A
BANDUNG BARAT - Kepala Desa Mandalasari, Abey, menuntut agar Pemkab Bandung Barat segera memperbaiki jembatan yang ambruk di Kampung Kampung Ciraja, RT 03/12, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalong Wetan. Sebab, jembatan itu merupakan akses yang sangat penting bagi lebih dari 11.000 warga di wilayahnya.
"Kami mendesak agar jembatan ini segera diperbaiki. Jika tidak maka saya dan warga mengancam akan memboikot pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung Barat," tegasnya, Selasa (8/8/2017).
Dia menegaskan, ancaman itu bukan hanya gertakan, sebab selaku aparatur desa maka dirinyalah yang selama ini berhadapan langsung dengan warga. Ketika ada persoalan di masyarakat atau jika ada infrastruktur jelek maka yang pertama kali disorot dan dicap tidak bisa bekerja adalah kepala desa.
Dia pun mengaku kesal dengan lambatnya respons dari Pemkab Bandung Barat terhadap persoalan yang ada di desanya. Seperti jalan rusak sepanjang 1 kilometer yang sudah lama tidak tersentuh perbaikan. Kemudian ada lagi jembatan lainnya di Kampung Cikubang, RT 01/19, yang rusak karena tanahnya amblas sudah dua tahun tidak juga ada perhatian.
"Saya sudah tiga kali mengajukan bantuan agar jembatan itu diperbaiki tapi tidak pernah ada respons. Akibatnya warga swadaya memasang batang pohon kelapa untuk menopang badan jembatan yang hampir roboh tersebut," keluhnya.
Seperti diketahui Jembatan penghubung Kecamatan Cikalong Wetan dan Cisarua, di Kampung Ciraja RT03/12, Desa Mandalasari Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk pada Minggu (6/8/2017) petang. Akibatnya akses penghubung warga di dua kecamatan tersebut sepanjang Senin (7/8/2017) lumpuh karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Sebelum ambruk total, jembatan yang dibangun pada 1982 ini sempat mengalami retak-retak di beberapa bagiannya. Puncaknya jembatan yang memiliki lebar tiga meter dan panjang lima meter ini ambruk saat dilalui truk.
"Kami mendesak agar jembatan ini segera diperbaiki. Jika tidak maka saya dan warga mengancam akan memboikot pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung Barat," tegasnya, Selasa (8/8/2017).
Dia menegaskan, ancaman itu bukan hanya gertakan, sebab selaku aparatur desa maka dirinyalah yang selama ini berhadapan langsung dengan warga. Ketika ada persoalan di masyarakat atau jika ada infrastruktur jelek maka yang pertama kali disorot dan dicap tidak bisa bekerja adalah kepala desa.
Dia pun mengaku kesal dengan lambatnya respons dari Pemkab Bandung Barat terhadap persoalan yang ada di desanya. Seperti jalan rusak sepanjang 1 kilometer yang sudah lama tidak tersentuh perbaikan. Kemudian ada lagi jembatan lainnya di Kampung Cikubang, RT 01/19, yang rusak karena tanahnya amblas sudah dua tahun tidak juga ada perhatian.
"Saya sudah tiga kali mengajukan bantuan agar jembatan itu diperbaiki tapi tidak pernah ada respons. Akibatnya warga swadaya memasang batang pohon kelapa untuk menopang badan jembatan yang hampir roboh tersebut," keluhnya.
Seperti diketahui Jembatan penghubung Kecamatan Cikalong Wetan dan Cisarua, di Kampung Ciraja RT03/12, Desa Mandalasari Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk pada Minggu (6/8/2017) petang. Akibatnya akses penghubung warga di dua kecamatan tersebut sepanjang Senin (7/8/2017) lumpuh karena kendaraan roda empat tidak bisa melintas.
Sebelum ambruk total, jembatan yang dibangun pada 1982 ini sempat mengalami retak-retak di beberapa bagiannya. Puncaknya jembatan yang memiliki lebar tiga meter dan panjang lima meter ini ambruk saat dilalui truk.
(wib)