Partisipasi Masyarakat Kunci Sukses Gelar MTQN
A
A
A
MATARAM - Pelibatan seluruh pihak dan elemen masyarakat diyakini akan menjadi kunci keberhasilan Sumatera Utara (Sumut) sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) 2018 mendatang. Di antaranya adalah keterlibatan pemkab/pemko se-Sumut, swasta serta seluruh masyarakat, termasuk umat agama lainnya.
Hal itu menjadi salah satu saran yang disampaikan Pemprov NTB yang terbilang sukses menjadi tuan rumah MTQN 2016 lalu. Saran ini disampaikan langsung oleh Asisten Administrasi Umum dan Kesra Setdaprov NTB Baharuddin, kepada tim rombongan kunjungan Jurnalistik Wartawan Unit Kantor Gubsu ke Pemprov NTB, Kamis (3/8/2017).
Lebih lanjut dijelaskan Baharuddin, salah satu faktor kesuksesan penyelenggaraan MTQN di NTB adalah partisipasi masyarakat yang begitu antusias dalam menyambut dan mensyukseskan acara nasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut.
"Meskipun MTQ ini kegiatan bagi umat Islam tapi masyarakat yang beragama lain turut mendukung. Seperti halnya yang dilakukan umat Buddha mereka berpartisipasi memasang spanduk, umbul-umbul dan lampion di jalan-jalan utama Kota Mataram untuk menyambut para Kafilah," jelas Baharudin kepada rombongan kunjungan Jurnalistik Wartawan Unit Kantor Gubsu yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu OK Zulkarnaen.
Dikatakan Baharuddin, kebersamaan dan kekompakan juga ditunjukan oleh umat Hindu dan Kristen. Bahkan mereka berlomba-lomba menawarkan diri untuk berpartasipasi untuk mensukseskan MTQN.
"Seperti pecalang mereka terlibat untuk membantu keamanan di sejumlah venuew pelaksanaan MTQ. Begitu juga umat Kristen juga berlomba-lomba berpartisipasi. Jadi yang bersukacita bukan hanya umat Islam tapi juga disambut suka cita oleh umat lainnya," jelasnya lagi.
Dibeberkan Baharuddin, dukungan dan partisipasi masyarakat yang cukup tinggi juga diimbangi dengan gencarnya promosi yang dilakukan pihak penyelenggara. Salah satunya dengan menggelar sejumlah kegiatan sebagai rangkaian menuju acara puncak MTQ seperti halnya perlombaan Jingle atau Mars MTQ tiga bulan sebelumnya. Kegiatan ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi MTQN bagi masyarakat.
Tidak kalah pentingnya, lanjut Baharudin, kesuksesan MTQN juga karena adanya sinerjisitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota di NTB, serta pihak BUMN, BUMD serta swasta. Dan di hari H nya masyarakat juga berbondong-bondong mendatang Islamic Center NTB yang menjadi pusat ajang MTQ. Ratusan ribu masyarakat memadati arena MTQ dan jalan-jalan utama di sekitarnya.
"Saya berharap MTQN di Sumut gaungnya bisa lebih besar lagi. Karena kesuksesan penyelenggaran itu tentu akan menjadi acuan bagi Provinsi-provinsi lainnya yang menjadi penyelenggara. Selamat datang di NTB, semoga kita bisa sharing dan berbagi pengalaman," ujarnya lagi.
Dalam pelaksanaan MTQN tersebut setidaknya Provinsi NTB meraih sejumlah kesuksesan. Sukses yang pertama adalah sukses penyelenggaraan. Sebagai tuan rumah, Provinsi NTB dengan dukungan seluruh bupati dan walikota, terutama Walikota Mataram, Bupati Lombok Barat dan Bupati Lombok Tengah yang menjadi tempat perlombaan MTQ, telah berhasil melaksanakan amanah tugas nasional ini dengan baik.
Secara internal, dalam pelaksanaan ini, NTB bahkan berhasil menorehkan tiga rekor MURI yakni untuk khataman Alquran dengan peserta terbanyak, barzanji dengan peserta terbanyak dan penyanyian mars MTQ dengan peserta terbanyak.
Sukses kedua adalah sukses ekonomi. Dengan peserta sebanyak 1.200 dan pendamping resmi sebanyak 6.000 orang, MTQN 2016 ini merupakan berkah ekonomi yang besar bagi industri pariwisata NTB. Hotel-hotel di Kota Mataram bahkan semua penuh terisi tamu. Belum lagi jasa-jasa wisata lainnya seperti agen perjalanan, restoran dan pedagang oleh-oleh.
Semuanya merasakan manisnya kue MTQ ini. Yang tidak kalah besarnya dampak ekonomi adalah efek promosi even ini terhadap industri pariwisata NTB yang bakal lebih besar dan lebih lama dampaknya dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri ke NTB.
Sukses ketiga adalah sukses prestasi. Faktor tuan rumah memberikan rasa percaya diri yang tinggi bagi para kafilah NTB sehingga secara keseluruhan prestasinya meningkat. NTB berhasil bertengger di peringkat keempat atau naik tujuh tingkat dari prestasi sebelumnya peringkat 11 pada MTQN 2014.
Sementara itu Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu, OK Zulkarnaen yang memimpin rombongan mengaku bangga atas sambutan yang diberikan Pemprov NTB. Dalam kunjungan kali ini Zulkarnain berharap dapat membawa informasi dan masukan untuk Provsu yang tahun depan menjadi tuan rumah MTQN.
"Kita berharap selain bersilaturahmi sepulang dari NTB ini kita mendapat informasi untuk kesuksesan pelaksanaan MTQN di Sumut. Karena kita tahu, NTB cukup sukses pada MTQN 2016 lalu," tutup Zulkarnain.
Hal itu menjadi salah satu saran yang disampaikan Pemprov NTB yang terbilang sukses menjadi tuan rumah MTQN 2016 lalu. Saran ini disampaikan langsung oleh Asisten Administrasi Umum dan Kesra Setdaprov NTB Baharuddin, kepada tim rombongan kunjungan Jurnalistik Wartawan Unit Kantor Gubsu ke Pemprov NTB, Kamis (3/8/2017).
Lebih lanjut dijelaskan Baharuddin, salah satu faktor kesuksesan penyelenggaraan MTQN di NTB adalah partisipasi masyarakat yang begitu antusias dalam menyambut dan mensyukseskan acara nasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut.
"Meskipun MTQ ini kegiatan bagi umat Islam tapi masyarakat yang beragama lain turut mendukung. Seperti halnya yang dilakukan umat Buddha mereka berpartisipasi memasang spanduk, umbul-umbul dan lampion di jalan-jalan utama Kota Mataram untuk menyambut para Kafilah," jelas Baharudin kepada rombongan kunjungan Jurnalistik Wartawan Unit Kantor Gubsu yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu OK Zulkarnaen.
Dikatakan Baharuddin, kebersamaan dan kekompakan juga ditunjukan oleh umat Hindu dan Kristen. Bahkan mereka berlomba-lomba menawarkan diri untuk berpartasipasi untuk mensukseskan MTQN.
"Seperti pecalang mereka terlibat untuk membantu keamanan di sejumlah venuew pelaksanaan MTQ. Begitu juga umat Kristen juga berlomba-lomba berpartisipasi. Jadi yang bersukacita bukan hanya umat Islam tapi juga disambut suka cita oleh umat lainnya," jelasnya lagi.
Dibeberkan Baharuddin, dukungan dan partisipasi masyarakat yang cukup tinggi juga diimbangi dengan gencarnya promosi yang dilakukan pihak penyelenggara. Salah satunya dengan menggelar sejumlah kegiatan sebagai rangkaian menuju acara puncak MTQ seperti halnya perlombaan Jingle atau Mars MTQ tiga bulan sebelumnya. Kegiatan ini secara tidak langsung menjadi ajang promosi MTQN bagi masyarakat.
Tidak kalah pentingnya, lanjut Baharudin, kesuksesan MTQN juga karena adanya sinerjisitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota di NTB, serta pihak BUMN, BUMD serta swasta. Dan di hari H nya masyarakat juga berbondong-bondong mendatang Islamic Center NTB yang menjadi pusat ajang MTQ. Ratusan ribu masyarakat memadati arena MTQ dan jalan-jalan utama di sekitarnya.
"Saya berharap MTQN di Sumut gaungnya bisa lebih besar lagi. Karena kesuksesan penyelenggaran itu tentu akan menjadi acuan bagi Provinsi-provinsi lainnya yang menjadi penyelenggara. Selamat datang di NTB, semoga kita bisa sharing dan berbagi pengalaman," ujarnya lagi.
Dalam pelaksanaan MTQN tersebut setidaknya Provinsi NTB meraih sejumlah kesuksesan. Sukses yang pertama adalah sukses penyelenggaraan. Sebagai tuan rumah, Provinsi NTB dengan dukungan seluruh bupati dan walikota, terutama Walikota Mataram, Bupati Lombok Barat dan Bupati Lombok Tengah yang menjadi tempat perlombaan MTQ, telah berhasil melaksanakan amanah tugas nasional ini dengan baik.
Secara internal, dalam pelaksanaan ini, NTB bahkan berhasil menorehkan tiga rekor MURI yakni untuk khataman Alquran dengan peserta terbanyak, barzanji dengan peserta terbanyak dan penyanyian mars MTQ dengan peserta terbanyak.
Sukses kedua adalah sukses ekonomi. Dengan peserta sebanyak 1.200 dan pendamping resmi sebanyak 6.000 orang, MTQN 2016 ini merupakan berkah ekonomi yang besar bagi industri pariwisata NTB. Hotel-hotel di Kota Mataram bahkan semua penuh terisi tamu. Belum lagi jasa-jasa wisata lainnya seperti agen perjalanan, restoran dan pedagang oleh-oleh.
Semuanya merasakan manisnya kue MTQ ini. Yang tidak kalah besarnya dampak ekonomi adalah efek promosi even ini terhadap industri pariwisata NTB yang bakal lebih besar dan lebih lama dampaknya dalam peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri ke NTB.
Sukses ketiga adalah sukses prestasi. Faktor tuan rumah memberikan rasa percaya diri yang tinggi bagi para kafilah NTB sehingga secara keseluruhan prestasinya meningkat. NTB berhasil bertengger di peringkat keempat atau naik tujuh tingkat dari prestasi sebelumnya peringkat 11 pada MTQN 2014.
Sementara itu Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu, OK Zulkarnaen yang memimpin rombongan mengaku bangga atas sambutan yang diberikan Pemprov NTB. Dalam kunjungan kali ini Zulkarnain berharap dapat membawa informasi dan masukan untuk Provsu yang tahun depan menjadi tuan rumah MTQN.
"Kita berharap selain bersilaturahmi sepulang dari NTB ini kita mendapat informasi untuk kesuksesan pelaksanaan MTQN di Sumut. Karena kita tahu, NTB cukup sukses pada MTQN 2016 lalu," tutup Zulkarnain.
(kri)