Tugu Monas hendak Diganti Tugu Keris Siginjai, Tokoh Jambi Protes
A
A
A
Niat Pemerintah Kota Jambi untuk mengganti tugu Monumen Perumnas (Monas) atau Tugu Jam Kotabaru di kawasan perkantoran Kotabaru, Kota Jambi menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Jambi yang juga mantan Bupati, Usman Ermulan mengaku baru mengetahui dari gencarnya media online memberitakannya.
"Saya tahunya dari media, bahwa Tugu Monas yang sudah berdiri puluhan tahun silam akan diganti dengan Tugu Keris Siginjai. Mimpi apa mereka. Akibat ini terjadi ketersinggungan dari masyarakat Jambi," ungkap mantan Bupati Tanjungjabung Barat ini.
Karena itu, Dia sangat kecewa dengan kebijakan Wali Kota Jambi Syarif Fasha. "Saya kecewa dengan wali kota. Buka sejarah. Harus belajar kepada tokoh adat, agama dan budaya," tegasnya.
Menurutnya, alangkah bijaksananya bila melalui meja perundingan banyak pihak. "Rundingkan bila ada sesuatu. Dipikirkan juga nilai sejarah kepemimpinan walikota terdahulu," katanya.
"Kalau mau buat, buat kota baru lagi yang tempatnya strategis, di Seberang kek atau di Paal X yang letaknya pas masuk pintu gerbang Kota Jambi," saran Usman.
Baginya, pembangunan itu tidak selalu menghancurkan yang sudah ada. "Tidak bisa yang sudah ada dihancurkan diganti dengan baru. Bisa habis uang negara," tukasnya.
Bangunan Tugu Monas tentunya sudah ada nilai sejarah yang seharusnya dipertahankan. "Bila memang Keris Siginjai mempunyai nilai sejarah bisa ditempatkan ditempat terhormat. Lebih afdol lagi dibuat di lokasi yang baru," beber Usman.
Dengan demikian, katanya, pemimpin sekarang ada ikon tersendiri. "Bila dulu Wali Kota Zainur Haviz ikonnya Tugu Monas, Abdullah Manap dengan Jembatan Makalam, serta Azhari DS ikonnya pada Terminal Simpang Rimbo. Nah dengan dibangunnya Tugu Keris Siginjai akan menjadi ikon Wali Kota Jambi sekarang, Syarif Fasha," ungkapnya.
Disamping itu, tuturnya, dimana lokasi yang mempunyai nilai sejarah perjuangan rakyat Jambi, tepat bisa dibangun di sana.
"Untuk apa dihancurkan, sudah bagus ada tugu monas.Yang terpenting perluasan pembangunan dengan konsep yang baik. Selain bisa menambah destinasi wisata juga menambah perekonomian kerakyatan setempat," pungkasnya.
Salah satu tokoh masyarakat Jambi yang juga mantan Bupati, Usman Ermulan mengaku baru mengetahui dari gencarnya media online memberitakannya.
"Saya tahunya dari media, bahwa Tugu Monas yang sudah berdiri puluhan tahun silam akan diganti dengan Tugu Keris Siginjai. Mimpi apa mereka. Akibat ini terjadi ketersinggungan dari masyarakat Jambi," ungkap mantan Bupati Tanjungjabung Barat ini.
Karena itu, Dia sangat kecewa dengan kebijakan Wali Kota Jambi Syarif Fasha. "Saya kecewa dengan wali kota. Buka sejarah. Harus belajar kepada tokoh adat, agama dan budaya," tegasnya.
Menurutnya, alangkah bijaksananya bila melalui meja perundingan banyak pihak. "Rundingkan bila ada sesuatu. Dipikirkan juga nilai sejarah kepemimpinan walikota terdahulu," katanya.
"Kalau mau buat, buat kota baru lagi yang tempatnya strategis, di Seberang kek atau di Paal X yang letaknya pas masuk pintu gerbang Kota Jambi," saran Usman.
Baginya, pembangunan itu tidak selalu menghancurkan yang sudah ada. "Tidak bisa yang sudah ada dihancurkan diganti dengan baru. Bisa habis uang negara," tukasnya.
Bangunan Tugu Monas tentunya sudah ada nilai sejarah yang seharusnya dipertahankan. "Bila memang Keris Siginjai mempunyai nilai sejarah bisa ditempatkan ditempat terhormat. Lebih afdol lagi dibuat di lokasi yang baru," beber Usman.
Dengan demikian, katanya, pemimpin sekarang ada ikon tersendiri. "Bila dulu Wali Kota Zainur Haviz ikonnya Tugu Monas, Abdullah Manap dengan Jembatan Makalam, serta Azhari DS ikonnya pada Terminal Simpang Rimbo. Nah dengan dibangunnya Tugu Keris Siginjai akan menjadi ikon Wali Kota Jambi sekarang, Syarif Fasha," ungkapnya.
Disamping itu, tuturnya, dimana lokasi yang mempunyai nilai sejarah perjuangan rakyat Jambi, tepat bisa dibangun di sana.
"Untuk apa dihancurkan, sudah bagus ada tugu monas.Yang terpenting perluasan pembangunan dengan konsep yang baik. Selain bisa menambah destinasi wisata juga menambah perekonomian kerakyatan setempat," pungkasnya.
(nag)