Prihatin, Perempuan Ini Dipasung di Gubuk Selama 25 Tahun
A
A
A
KUNINGAN - Seorang warga Desa Kertawangunan, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sanirah, terpaksa dipasung di dalam gubuk selama 25 tahun. Sanirah dipasung lantaran sering mengamuk dan merusak rumah warga.
Orang tua Sanirah terpaksa memasung anaknya di gubuk berukuran dua kali tiga meter itu, Rabu (19/7/2017). Sanirah mengalami depresi akibat kelumpuhan sejak 25 lima tahun lalu tak kunjung sembuh.
Kondisi Sanirah setiap harinya terpaksa menjalani kurungan oleh keluarganya. Langkah ini diambil oleh pihak keluarga karena tidak ada pilihan lain selain mengurungnya di gubuk.
Pihak kelurga sudah melakukan berbagai cara untuk memulihkan kondisi kejiwaan Sanirah. Orangtua Sanirah, Masni dan Sarda itu sudah mengobati ke dokter dan pengobatan alternatif, namun tak kunjung sembuh.
Diduga Sanirah mengalami depresi karena penyakit kelumpuhan yang belasan tahun tak kunjung sembuh. Hingga kini Sanirah terbaring lemah di dalam gubuk berukuran dua kali tiga ini. Kedua orang tua Sanirah hanya bisa memberikan makanan dan obat seadanya.
Pihak keluarga hanya bisa pasrah melihat keadaan anaknya di dalam gubug. Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah. Keluarga berharap pemerintah setempat bersedia membawa Sarinah ke rumah sakit jiwa agar kejiwaannya berangsur pulih.
Orang tua Sanirah terpaksa memasung anaknya di gubuk berukuran dua kali tiga meter itu, Rabu (19/7/2017). Sanirah mengalami depresi akibat kelumpuhan sejak 25 lima tahun lalu tak kunjung sembuh.
Kondisi Sanirah setiap harinya terpaksa menjalani kurungan oleh keluarganya. Langkah ini diambil oleh pihak keluarga karena tidak ada pilihan lain selain mengurungnya di gubuk.
Pihak kelurga sudah melakukan berbagai cara untuk memulihkan kondisi kejiwaan Sanirah. Orangtua Sanirah, Masni dan Sarda itu sudah mengobati ke dokter dan pengobatan alternatif, namun tak kunjung sembuh.
Diduga Sanirah mengalami depresi karena penyakit kelumpuhan yang belasan tahun tak kunjung sembuh. Hingga kini Sanirah terbaring lemah di dalam gubuk berukuran dua kali tiga ini. Kedua orang tua Sanirah hanya bisa memberikan makanan dan obat seadanya.
Pihak keluarga hanya bisa pasrah melihat keadaan anaknya di dalam gubug. Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah. Keluarga berharap pemerintah setempat bersedia membawa Sarinah ke rumah sakit jiwa agar kejiwaannya berangsur pulih.
(rhs)