NasDem Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar dari Jalur Perseorangan
A
A
A
BANDUNG - Partai Nasional Demokrasi (NasDem) tetap mendukung bakal calon gubernur Ridwan Kamil jika memutuskan maju dari jalur perseorangan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018.
Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, NasDem Jabar siap membantu Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil itu, jika memang benar akan menempuh jalur perseorangan. NasDem tidak akan mempersoalkan jalur yang dipilih Emil.
“Bahkan kami termasuk yang menyiapkan juga. Dalam arti kalau independen, kami akan sama-sama menyiapkan KTP,” kata Saan saat dihubungi, Selasa (18/7/2017).
Meski demikian, Saan menilai waktu untuk pendaftaran bakal calon Gubernur Jabar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup lama. Karena itu, NasDem Jabar akan terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol untuk mendapatkan dukungan dari partai lain untuk mengusung Emil.
“Pendaftaran ke KPU itu sekitar Januari atau Februari. Jadi masih banyak waktu untuk mendapat dukungan partai. Tapi untuk berjaga-jaga tidak ada salahnya (menyiapkan opsi independen),” ucapnya.
Dia memastikan hingga kini masih terus memantau perkembangan situasi politik ke depan. Dia juga menyarankan supaya semua relawan pendukung Ridwan Kamil untuk mulai bergerak mengumpulkan KTP bila jalur independen dipilih.
Pihaknya tetap optimistis akan mendapat tambahan dukungan partai untuk mengusung Ridwan Kamil. Apalagi PPP tinggal selangkah lagi bersama-sama NasDem mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. “Kami juga terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan partai lain,” ujarnya.
Saan mengaku telah mendiskusikan jalur independen ini dengan Ridwan Kamil. Opsi independen diambil bila dukungan partai tidak mencukup untuk mengusung pasangan calon. “Pernah diskusi juga dengan Kang Emil (Ridwan Kamil) dan teman-teman. Tapi tetap prioritas kami sekarang mencari (tambahan) partai,” tandasnya.
Untuk diketahui, pascadideklarasikan Partai NasDem, Ridwan Kamil baru mendapat dukungan secara resmi dari partai ini. Partai NasDem memiliki lima kursi di legislatif sehingga harus menjalin koalisi dengan partai lain untuk memenuhi kekurangan 20 kursi. Dengan begitu, koalisi bisa mengusung pasangan calon di Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, NasDem Jabar siap membantu Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil itu, jika memang benar akan menempuh jalur perseorangan. NasDem tidak akan mempersoalkan jalur yang dipilih Emil.
“Bahkan kami termasuk yang menyiapkan juga. Dalam arti kalau independen, kami akan sama-sama menyiapkan KTP,” kata Saan saat dihubungi, Selasa (18/7/2017).
Meski demikian, Saan menilai waktu untuk pendaftaran bakal calon Gubernur Jabar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup lama. Karena itu, NasDem Jabar akan terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol untuk mendapatkan dukungan dari partai lain untuk mengusung Emil.
“Pendaftaran ke KPU itu sekitar Januari atau Februari. Jadi masih banyak waktu untuk mendapat dukungan partai. Tapi untuk berjaga-jaga tidak ada salahnya (menyiapkan opsi independen),” ucapnya.
Dia memastikan hingga kini masih terus memantau perkembangan situasi politik ke depan. Dia juga menyarankan supaya semua relawan pendukung Ridwan Kamil untuk mulai bergerak mengumpulkan KTP bila jalur independen dipilih.
Pihaknya tetap optimistis akan mendapat tambahan dukungan partai untuk mengusung Ridwan Kamil. Apalagi PPP tinggal selangkah lagi bersama-sama NasDem mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. “Kami juga terus melakukan pendekatan-pendekatan dengan partai lain,” ujarnya.
Saan mengaku telah mendiskusikan jalur independen ini dengan Ridwan Kamil. Opsi independen diambil bila dukungan partai tidak mencukup untuk mengusung pasangan calon. “Pernah diskusi juga dengan Kang Emil (Ridwan Kamil) dan teman-teman. Tapi tetap prioritas kami sekarang mencari (tambahan) partai,” tandasnya.
Untuk diketahui, pascadideklarasikan Partai NasDem, Ridwan Kamil baru mendapat dukungan secara resmi dari partai ini. Partai NasDem memiliki lima kursi di legislatif sehingga harus menjalin koalisi dengan partai lain untuk memenuhi kekurangan 20 kursi. Dengan begitu, koalisi bisa mengusung pasangan calon di Pilgub Jabar 2018 mendatang.
(mcm)