Hari Keempat, Asap Masih Mengepul dari Bangkai Kapal Terbakar di Pati
A
A
A
PATI - Asap hitam masih mengepul dari bangkai-bangkai kapal yang terbakar pada Sabtu, 15 Juli 2017 di kawasan Pulau Seprapat, Juwana, Pati, Jawa Tengah (Jateng). Meski demikian, tidak dilakukan upaya pemadaman karena selain lokasi sulit dijangkau, juga tak ada barang berharga yang hendak diselamatkan.
“Masih ada asap dari kapal-kapal yang terbakar,” ujar operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Sunarto, Selasa (18/7/2017).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati, Sanusi Siswoyo, menambahkan, asap yang masih mengepul berasal dari sisa-sisa bara api di bangkai kapal. Upaya mencegah kerugian yang lebih besar akibat kebakaran dilakukan dengan menjauhkan kapal-kapal lain dari lokasi kejadian.
“Penyemprotan memang tidak dilakukan karena di situ hanya tinggal bangkai saja. Tinggal menunggu habis atau api padam dengan sendirinya. Selain itu juga dengan menjauhkan kapal-kapal lain dari lokasi dan menjaga jarak aman,” kata Sanusi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang meludeskan 12 kapal nelayan di Juwana Pati terjadi pada Sabtu, 15 Juli 2017 siang. Api diduga berasal dari aktivitas pengelasan salah satu kapal. Percikan api berkobar setelah menyulut bahan bakar dan dipicu angi kencang.
“Masih ada asap dari kapal-kapal yang terbakar,” ujar operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Sunarto, Selasa (18/7/2017).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati, Sanusi Siswoyo, menambahkan, asap yang masih mengepul berasal dari sisa-sisa bara api di bangkai kapal. Upaya mencegah kerugian yang lebih besar akibat kebakaran dilakukan dengan menjauhkan kapal-kapal lain dari lokasi kejadian.
“Penyemprotan memang tidak dilakukan karena di situ hanya tinggal bangkai saja. Tinggal menunggu habis atau api padam dengan sendirinya. Selain itu juga dengan menjauhkan kapal-kapal lain dari lokasi dan menjaga jarak aman,” kata Sanusi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang meludeskan 12 kapal nelayan di Juwana Pati terjadi pada Sabtu, 15 Juli 2017 siang. Api diduga berasal dari aktivitas pengelasan salah satu kapal. Percikan api berkobar setelah menyulut bahan bakar dan dipicu angi kencang.
(mcm)