32 Desa di Gunungkidul Mulai Krisis Air
A
A
A
YOGYAKARTA - Sedikitnya 32 desa di Kabupaten Gunungkidul DIY mulai krisis air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat krisis air bersih ini menimpa 45.230 warga yang ada di 254 dusun.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Hardjo mengatakan, sebagian warga sudah mengajukan bantuan droping air ke pemkab.
Sedangkan lainnya mulai membeli air dari truk tangki swasta. "Karena permintaan mulai banyak yang masuk, kita putuskan melakukan droping air gratis," terangnya kepada wartawan, Selasa (11/7/2017).
Dijelaskan, sebanyak tujuh armada tangki, mulai Senin (10/7/2017) dikeluarkan dan langsung melakukan droping. Tujuh kecamatan yang mulai kekeringan langsung disasar truk tangki milik pemkab tersebut.
Beberapa kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Panggang, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Rongkop, dan Kecamatan Girisubo. "Wilayah yang mengalami kekeringan saat ini tersebar di 32 desa. Untuk skala dusun ada 254 dusun dengan jumlah kepala keluarga 9.046, dan terdiri 45.230 jiwa," jelasnya.
Budhi menambahkan, data jumlah jiwa yang membutuhkan air tersebut merupakan data dari bawah. Pihaknya langsung mengambil data dari kecamatan yang mendapatkan permintaan dari desa yang sudah mengalami kekeringan. "Data kita berdasarkan permintaan. Kemungkinan masih akan bertambah seiring dengan datangnya musim kemarau," pungkasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Hardjo mengatakan, sebagian warga sudah mengajukan bantuan droping air ke pemkab.
Sedangkan lainnya mulai membeli air dari truk tangki swasta. "Karena permintaan mulai banyak yang masuk, kita putuskan melakukan droping air gratis," terangnya kepada wartawan, Selasa (11/7/2017).
Dijelaskan, sebanyak tujuh armada tangki, mulai Senin (10/7/2017) dikeluarkan dan langsung melakukan droping. Tujuh kecamatan yang mulai kekeringan langsung disasar truk tangki milik pemkab tersebut.
Beberapa kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Panggang, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Rongkop, dan Kecamatan Girisubo. "Wilayah yang mengalami kekeringan saat ini tersebar di 32 desa. Untuk skala dusun ada 254 dusun dengan jumlah kepala keluarga 9.046, dan terdiri 45.230 jiwa," jelasnya.
Budhi menambahkan, data jumlah jiwa yang membutuhkan air tersebut merupakan data dari bawah. Pihaknya langsung mengambil data dari kecamatan yang mendapatkan permintaan dari desa yang sudah mengalami kekeringan. "Data kita berdasarkan permintaan. Kemungkinan masih akan bertambah seiring dengan datangnya musim kemarau," pungkasnya.
(nag)