Anak Tak Diterima di SMP Negeri, Warga Cilame Datangi Kantor Desa
A
A
A
BANDUNG BARAT - Gara-gara anaknya tidak diterima di SMP Negeri, sebanyak 80 warga yang didominasi ibu-ibu mendatangi kantor Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (10/7/2017). Mereka meminta rekomendasi dan jalan keluar dari kepala desa agar anak-anaknya bisa bersekolah di SMP Negeri yang lokasinya dekat rumah.
Warga keberatan jika anaknya masuk di sekolah lain karena lokasinya jauh. Seorang warga Permata RT05/05, Desa Cilame, Adi Suryadi mengatakan, anaknya memilih sekolah ke SMPN 3 Ngamprah karena jaraknya yang dekat dengan rumah. Namun, dia mendapatkan kabar sekolah itu sudah penuh, sehingga meminta kejelasan persoalan ini ke pihak desa.
"Anak saya Nadia Putri punya NEM 24,50 dan ingin masuk sekolah itu karena dekat. Tapi informasinya sudah penuh," ucapnya, Senin (10/7/2017).
Ketua Komite SMPN 3 Ngamprah Anas Barnas mengatakan, saat ini kuota murid di sekolah ini sudah penuh. Namun, dia juga merasa prihatin dengan banyaknya warga sekitar sekolah yang tidak terakomodir.
Untuk itu, dia berharap ada kebijakan dari pihak sekolah agar yang tidak terakomodir ini bisa masuk. "Mereka ini ingin masuk ke SMPN 3 Ngamprah karena kalau ke SMPN 4 Ngamprah jaraknya jauh karena beda desa," tuturnya.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor mengatakan, akan menyampaikan persoalan ini ke Dinas Pendidikan Bandung Barat. "Persoalan ini terjadi karena jumlah ruangan kelas terbatas tapi peminat membludak," tandasnya.
Warga keberatan jika anaknya masuk di sekolah lain karena lokasinya jauh. Seorang warga Permata RT05/05, Desa Cilame, Adi Suryadi mengatakan, anaknya memilih sekolah ke SMPN 3 Ngamprah karena jaraknya yang dekat dengan rumah. Namun, dia mendapatkan kabar sekolah itu sudah penuh, sehingga meminta kejelasan persoalan ini ke pihak desa.
"Anak saya Nadia Putri punya NEM 24,50 dan ingin masuk sekolah itu karena dekat. Tapi informasinya sudah penuh," ucapnya, Senin (10/7/2017).
Ketua Komite SMPN 3 Ngamprah Anas Barnas mengatakan, saat ini kuota murid di sekolah ini sudah penuh. Namun, dia juga merasa prihatin dengan banyaknya warga sekitar sekolah yang tidak terakomodir.
Untuk itu, dia berharap ada kebijakan dari pihak sekolah agar yang tidak terakomodir ini bisa masuk. "Mereka ini ingin masuk ke SMPN 3 Ngamprah karena kalau ke SMPN 4 Ngamprah jaraknya jauh karena beda desa," tuturnya.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor mengatakan, akan menyampaikan persoalan ini ke Dinas Pendidikan Bandung Barat. "Persoalan ini terjadi karena jumlah ruangan kelas terbatas tapi peminat membludak," tandasnya.
(wib)