Sekda Jabar Incar Kursi Gubernur, Begini Reaksi Aher
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghargai sikap politik Sekda Jabar Iwa Karniwa yang mendaftarkan diri ke penjaringan cagub di PDIP.
Gubernur yang akrab disapa Aher itu mengakui, sebelum mendaftar penjaringan cagub Jabar di DPP PDIP, Jumat (7/7/2017) lalu, Iwa Karniwa menginformasikan rencana tersebut pada dirinya, meski tidak secara langsung.
"Waktu itu minta ketemu, tapi saya tidak ada waktu, tapi sudah kirim surat pemberitahuan mau daftar," ungkap Aher seusai upacara HUT ke-71 Bhayangkara di kawasan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (10/7/2017).
Menurut Aher, dirinya tak bisa melarang langkah politik Iwa Karniwa yang mendaftar cagub Jabar ke DPP PDIP tersebut. Menurutnya, langkah politik itu sebagai hak pribadi Iwa Karniwa. "Tentu semua orang punya hak politik masing-masing ya," katanya.
Menurut Aher, kabar Iwa Karniwa resmi mendaftar penjaringan cagub Jabar di DPP PDIP juga membuat kondisi semakin jelas.
Pasalnya, beberapa waktu lalu dirinya hanya mendapat informasi jika anak buahnya itu sudah banyak memasang spanduk sosialisasi. "Sekarang sudah daftar, jelas kan, kemarin baru sayup-sayup," ujarnya.
Meski begitu, Aher mengingatkan Iwa Karniwa agar tetap menunjukkan netralitas dalam menjalankan tugasnya sebagai Sekda Jabar.
Aher menjelaskan, sesuai bunyi Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pasal 9 ayat 2, ASN harus terbebas dari pengaruh dan intervensi golongan dan partai politik (parpol). "Dia juga harus berhenti dari ASN-nya saat ditetapkan (sebagai calon) oleh KPU," tegasnya.
Diakui Aher, langkah politik Iwa Karniwa maju di ajang kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 menimbulkan ruang abu-abu dan beda penafsiran.
Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Provinsi Jabar, melainkan juga di kabupaten/kota, bahkan di provinsi lain. "Ada keraguan terkait netralitas ASN ketika sudah mendaftar," ungkapnya.
Gubernur yang akrab disapa Aher itu mengakui, sebelum mendaftar penjaringan cagub Jabar di DPP PDIP, Jumat (7/7/2017) lalu, Iwa Karniwa menginformasikan rencana tersebut pada dirinya, meski tidak secara langsung.
"Waktu itu minta ketemu, tapi saya tidak ada waktu, tapi sudah kirim surat pemberitahuan mau daftar," ungkap Aher seusai upacara HUT ke-71 Bhayangkara di kawasan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (10/7/2017).
Menurut Aher, dirinya tak bisa melarang langkah politik Iwa Karniwa yang mendaftar cagub Jabar ke DPP PDIP tersebut. Menurutnya, langkah politik itu sebagai hak pribadi Iwa Karniwa. "Tentu semua orang punya hak politik masing-masing ya," katanya.
Menurut Aher, kabar Iwa Karniwa resmi mendaftar penjaringan cagub Jabar di DPP PDIP juga membuat kondisi semakin jelas.
Pasalnya, beberapa waktu lalu dirinya hanya mendapat informasi jika anak buahnya itu sudah banyak memasang spanduk sosialisasi. "Sekarang sudah daftar, jelas kan, kemarin baru sayup-sayup," ujarnya.
Meski begitu, Aher mengingatkan Iwa Karniwa agar tetap menunjukkan netralitas dalam menjalankan tugasnya sebagai Sekda Jabar.
Aher menjelaskan, sesuai bunyi Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pasal 9 ayat 2, ASN harus terbebas dari pengaruh dan intervensi golongan dan partai politik (parpol). "Dia juga harus berhenti dari ASN-nya saat ditetapkan (sebagai calon) oleh KPU," tegasnya.
Diakui Aher, langkah politik Iwa Karniwa maju di ajang kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 menimbulkan ruang abu-abu dan beda penafsiran.
Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Provinsi Jabar, melainkan juga di kabupaten/kota, bahkan di provinsi lain. "Ada keraguan terkait netralitas ASN ketika sudah mendaftar," ungkapnya.
(nag)