Seluruh Badan Heli Basarnas Berhasil Dievakuasi
A
A
A
SEMARANG - Tim evakuasi yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, serta relawan berhasil mengevakuasi seluruh serpihan helikopter milik Basarnas yang mengalami kecelakaan di Desa Canggal, Sidorejo, Temanggung, Jawa Tengah.
Seluruh serpihan Helikopter Basarnas yang berhasil dievakuasi kemudian diangkut menggunakan dua buah truk dan selanjutnya langsung dibawa ke Jakarta, tepatnya di Kantor Pusat Basarnas untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Diperkirakan mulai Jumat (7/7/2017) penyelidikan bisa dimulai.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Marinir Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan, tim tidak mengalami kendala berarti selama proses evakuasi badan heli sehingga bisa berlangsung dengan cepat meski tanpa bantuan alat berat.
"Kita bersyukur, sore ini sekitar pukul 16.00 seluruh badan heli sudah berhasil dievakuasi. Malam ini akan langsung dibawa ke Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya, Kamis (6/7/2017).
Dia menyatakan, dengan sudah selesainya evakuasi serpihan heli, tugas kemudian adalah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan heli yang menewaskan delapan orang tersebut. Namun, untuk mengetahui penyebabnya tidaklah mudah. Butuh proses panjang dan waktu yang lama.
Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan nanti, Basarnas juga melibatkan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), TNI AL, dan PT Dirgantara Indonesia (DI). "Untuk mengetahui penyebabnya masih panjang prosesnya, mesti teliti sekali, harus ada pertemuan-pertemuan dan koordinasi karena melibatkan empat institusi sekaligus," katanya.
Black box atau kotak hitam akan dibuka oleh PT DI dan KNKT karena yang memiliki fasilitas tersebut. "Kami berterima kasih atas bantuan semua pihak dan seluruh potensi SAR yang ada yang membantu evakuasi mulai dari mengevakuasi korban sampai mengevakuasi serpihan," ucapnya.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Agus Haryono menambahkan, evakuasi hari terakhir merupakan evakuasi terberat karena harus mengangkat gearbox seberat 300 kilogram melalui jalan yang terjal.
"Gearbox dipikul bersama-sama sampai ke lokasi terdekat kemudian dibawa menggunakan kendaraan menuju posko."
Seluruh serpihan Helikopter Basarnas yang berhasil dievakuasi kemudian diangkut menggunakan dua buah truk dan selanjutnya langsung dibawa ke Jakarta, tepatnya di Kantor Pusat Basarnas untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Diperkirakan mulai Jumat (7/7/2017) penyelidikan bisa dimulai.
Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigjen TNI Marinir Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan, tim tidak mengalami kendala berarti selama proses evakuasi badan heli sehingga bisa berlangsung dengan cepat meski tanpa bantuan alat berat.
"Kita bersyukur, sore ini sekitar pukul 16.00 seluruh badan heli sudah berhasil dievakuasi. Malam ini akan langsung dibawa ke Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya, Kamis (6/7/2017).
Dia menyatakan, dengan sudah selesainya evakuasi serpihan heli, tugas kemudian adalah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan heli yang menewaskan delapan orang tersebut. Namun, untuk mengetahui penyebabnya tidaklah mudah. Butuh proses panjang dan waktu yang lama.
Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan nanti, Basarnas juga melibatkan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), TNI AL, dan PT Dirgantara Indonesia (DI). "Untuk mengetahui penyebabnya masih panjang prosesnya, mesti teliti sekali, harus ada pertemuan-pertemuan dan koordinasi karena melibatkan empat institusi sekaligus," katanya.
Black box atau kotak hitam akan dibuka oleh PT DI dan KNKT karena yang memiliki fasilitas tersebut. "Kami berterima kasih atas bantuan semua pihak dan seluruh potensi SAR yang ada yang membantu evakuasi mulai dari mengevakuasi korban sampai mengevakuasi serpihan," ucapnya.
Kepala Kantor Basarnas Semarang Agus Haryono menambahkan, evakuasi hari terakhir merupakan evakuasi terberat karena harus mengangkat gearbox seberat 300 kilogram melalui jalan yang terjal.
"Gearbox dipikul bersama-sama sampai ke lokasi terdekat kemudian dibawa menggunakan kendaraan menuju posko."
(zik)