Kisah 4 Napi Asal Aceh yang Gagal Kabur dari Lapas Tanjung Gusta

Selasa, 20 Juni 2017 - 21:37 WIB
Kisah 4 Napi Asal Aceh yang Gagal Kabur dari Lapas Tanjung Gusta
Kisah 4 Napi Asal Aceh yang Gagal Kabur dari Lapas Tanjung Gusta
A A A
MEDAN - Aksi kaburnya empat narapidana asal Aceh nyaris saja berhasil dari balik jeruji besi Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan, Selasa (20/6/2017) saat sahur. Namun karena ceroboh, pelarian keempat narapidana ini terpaksa berakhir di Rumah Sakit Bhayangkara setelah mobil yang mereka tumpangi menghantam pagar rumah warga di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, Kecamatan Helvetia.

Keempat narapidana yang mencoba melarikan diri dari sel 3A diketahui bernama Huseini, (35) warga Indrapuri, Aceh Besar; Alhadi (30) warga Tapaktuan, Aceh Selatan; Rudi Rahman bin Rasidin (32) warga Jalan Perdagangan, Aceh Selatan dan Muliadi (30) warga Aceh Timur.

Aksi bak di film action ini bermula saat salah seorang narapidana bernama Abdul Rahman Nasution mendengar suara seperti orang menggergaji benda keras. Tak hanya mendengar itu, dia juga mendengar suara ribut-ribut.

Lantas dia pun menegur dan beberapa kali menendang tembok sel tahanan. Tak berapa lama, suara orang menggergaji dan keributan itu pun senyap. Kemudian, Abdul mendengar ada orang berjalan diatas seng. Abdul curiga dan penasaran, lalu dia berteriak "Siapa itu".

Teriakan itu diikuti oleh narapidana lainnya yang juga berteriak dan berkata "Itu Ada Orang". Kemudian Abdul melihat ada tali yang sudah tergantung di tembok. Dengan cepat, Abdul memanggil petugas sipir dan mengatakan ada tahanan yang kabur.

Seorang sipir bernama Anto Fredi (29) mendengar bahwa ada narapidana dari sel 3A berusaha melarikan diri. Anto pun beregas mengecek ke belakang sel 3A dan ternyata ada tali yang diikatkan di bagian ventilasi ruang penjara.

Seketika, Anto saat itu bertemu dengan mobil Avanza Hitam BL 935 AZ yang berisikan empat orang warga. Mereka diketahui orang yang membantu Huseini Cs melarikan diri dari jeruji besi. Mereka adalah Safaruddin (30); Julius (33); M Yusuf (30) dan Fajar (15) keempatnya warga Indrapuri, Aceh Besar.

Salah satu dari keempat rekan Huseini Cs keluar dari mobil dan mengibas celurit ke arah Anto. Beruntung Anto dapat mengelak dan menembakkan pistol yang dipegangnya ke arah mobil. Namun pistol tersebut tak berfungsi dengan baik.

Secara bersamaan Anto melihat ada napi lainnya yang berusaha keluar dari ventilasi yang diketahui bernama Muliadi. Lantaran terburu-buru, Mulidadi terjatuh dari ketinggian 30 meter hingga menyebabkan kaki kanannya patah.

Setelah dipastikan Huseini cs keluar dari balik jeruji besi, keempat rekannya yang sudah stand by dalam mobil langsung meninggalkan Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan.

Namun belum lagi jauh meninggalkan tempat kejadian perkara, mobil Avanza berisikan empat narapidana dan empat orang warga sipil yang melaju dengan kecepatan tinggi langsung menghantam pagar rumah milik warga, Jumasari dan Heri Purba. Akibat hantaman cukup keras, Avanza tersebut terbalik. Sedangkan bagian depan mobil ringsek

berat. Sementara kedelapan orang yang berada dalam mobil luka-luka bahkan salah satu dari mereka mengalami pendarahan hebat. Ahasil kedelapan Husein cs dan keempat rekannya itu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Dari keempat warga sipil itu disita barang bukti berupa 1 samurai, 1 golok, 2 pisau, 1 pisau lipat, 1 tangga lipat, tali nilon sepanjang 30 meter, tali plastik sambungan, besi tenda, tas coklat, 1 handphone, sarung tangan, sebo dan Avanza BL 935 AZ.

Kapolsekta Helvetia Kompol Trilla Murni memastikan tidak ada seorang pun dari delapan orang tersebut meninggal dunia. Namun hampir semua dari mereka mengalami luka serius karena menghantam pagar rumah warga dengan kecepatan tinggi.

Namun begitu pun, dia berkoordinasi dengan Polrestabes Medan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, kata Trilla, Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan dijaga 1 pleton pasukan Sabhara Polrestabes Medan.

Dari informasi terkini, sambung Trilla lagi, ada seorang narapidana yang saat ini masih dalam pengejaran tim gabungan yang diperkirakan melarikan diri ke kawasan Hamparan Perak.

"Dari informasi terkini, ada satu orang narapidana atas nama Rudi yang berhasil melarikan diri dan saat ini masih dalam pengejaran," tandas Trilla.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2502 seconds (0.1#10.140)